ALLARA'11

2.7K 153 30
                                    

ngga nyangka banget ceritanya rame😭

makasii semuanyaaa❤️❤️

jangan lupa votment yaa


    Happy reading


   Allara langsung menjatuhkan badannya di atas sofa begitu sampai dirumah.

“Cape?” tanya Kaiden, ikut duduk di dekat Allara.

Allara mengangguk. “Dikit. Tapi seru. Iya kan, Kaiden?”

“Iya seru karena banyak cowo disana” jawab Kaiden. “Tadi pas bantuin banyak cowo juga?”

Allara menggangguk. “Banyak banget, makanya aku betah. Mana ganteng-ganteng lagi”

“Trus pakean nya keren-keren, wang—”

“Ngomong lagi gue jait mulut lo”

Allara terkikik. “Cemburu ya masnya?”

“Tapi, ada tau yang ganteng banget banget banget, yang wanginya kaya bunga 10 rupa, trus keren banget”

“Siapa?”

“Kamu” Allara tersenyum jahil lalu mencolek hidung Kaiden. Perempuan itu lalu beranjak dan pergi dari sana.

Kaiden menyentuh hidungnya lalu tersenyum dengan pipi memerah. Sial! Kenapa rasanya ia seperti ingin terbang dan berguling-guling diatas awan.

  Kaiden menaruh dua piring mie goreng pedas di meja makan. Allara menatapnya berbinar. Ia akan mencoba masakan Kaiden untuk pertama kalinya. Sebenarnya mie instan, tapi tetap beda karna Kaiden yang memasaknya.

“Makasi Paksu, udah masakin mie” ucap Allara lalu menarik salah satu piring.

“Lo yang ini” Kaiden menukar piring Allara.

“Kenapa emangnya? Bukannya sama aja?”

“Punya gue ditambahin lagi saosnya” Kaiden mendudukkan diri. Dua orang itu duduk saling berhadapan.

“Mau yang itu”

“Pedes”

“Aku kuat makan pedes kok”

“Kalo ga mau makan yang itu, ga usah makan mie”

Allara mencebikkan bibir nya  “Tapi kan aku mau nyobain yang itu, Kaiden. Nyoba sedikiiit aja ngga boleh?”

Kaiden menggeleng.

“Yauda aku ambil aja”

Kaiden berdecak. “Duduk” ujarnya membuat Allara urung beranjak.

Allara tersenyum merasa berhasil.

“Sesuap aja ya?” Allara mengangguk. Kaiden mengambil mie dengan garpu lalu menyuapi Allara.

Ia menatap perempuan yang mengunyah makanannya secara perlahan. Sepersekian detik wajahnya memerah dan matanya berkaca-kaca.

“Pedes?” Allara tidak menjawab, perempuan itu terbatuk lalu segera mengambil minum.

Sungguh, rasanya 10x lebih pedas dari biasanya. Tenggorokan Allara langsung panas dan mulutnya seperti terbakar.

“Itu namanya karma, ngebantah omongan suami” ujar Kaiden. Ia memperhatikan Allara yang terus-terusan minum.

Beranjak dari duduknya, Kaiden mengambil susu kotak dari kulkas lalu memberikannya pada Allara.

“Makasih” Allara mengambil lalu meminumnya.

ALLARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang