ALLARA'08

2.8K 152 6
                                    

aku gabisa cepet up, karena sering writer's block, kadang juga lupa juga sama adegan yg mau ditulis😭

jd maaf banget ya pren pren aku tercinta [emot cium]

but, semoga kalian tetep suka sama ceritanya yaa!

   Happy reading

  
    Kaiden memasuki kamar disusul Allara yang masih cemberut dengan wajah sembab.

Allara langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Kejadian tadi membuat mood nya benar-benar hancur.

“Ganti baju dulu” ujar Kaiden lalu menutup pintu.

“Ngga mau, mau langsung tidur”

“Nurut”

“Ngga—IHH KAIDEEN” teriak Allara begitu merasa tubuhnya ditarik. Kaiden menggendong Allara layaknya karung beras dan membawa gadis itu ke kamar mandi.

“Aku mau tidur ih! Ngantuk tauu” ujar Allara begitu Kaiden menurunkan nya. Gadis itu mencebikkan bibir menatap Kaiden kesal.

Kaiden mengambil sikat dan pasta gigi lalu menyodorkan nya pada Allara.

“Biar ga sakit gigi”

“Emangnya aku anak kecil apa? Disuruh sikat gigi”

“Harusnya udah gede gausa disuruh, tapi kalo ga di suruh, Lo mana mau sikat gigi. Jorok”

“Aku lagi males, Kaiden! Aku itu lagi badmood tau nggaa? Gara gara ibu ibu tadi sih, jadi ikan aku diambil, dia ngga tau apa ya kalo—”

“Ssstt” potong Kaiden. “Katanya kalo di wc ga boleh banyak omong, nanti jadinya ngobrol sama setan”

“Kan aku ngobrol sama kamu, bukan sama setan” ujar Allara. “Atau kamu ya setan nya?”

Kaiden menatap Allara, membuat gadis itu nyengir ditempatnya.

“Bercanda, Kaiden. Mana mungkin ada setan seganteng seimut kiyowo kaya kamu” Allara mengambil sikat dan pasta gigi lalu membersihkan gigi dan mulutnya, pun dengan Kaiden. Keduanya menatap cermin sambil menjalankan kegiatan masing-masing.

“HAAAHH” Allara membuang nafas lewat mulut begitu selesai menggosok gigi. Segaarrr

Kaiden mencuci sikat gigi lalu menaruhnya ke tempat semula. Kaiden dan Allara kini saling berhadapan.

“Apa ngeliatin?!” Allara bukan tidak suka, tapi kelakuan Kaiden sangat berbahaya. Jantungnya jadi jedag-jedug. “Oh! Pasti karna aura kecantikan aku tidak terelakan terus memancar seperti lampu konser dan—”

“I wanna kiss your lips”

——

“Selamat pagi suami ku tersayang”

Sapa Allara begitu Kaiden mendudukkan diri di kursi meja makan. Perempuan itu tersenyum lalu menyiapkan makanan untuk Kaiden.

“Aku bikin nasi goreng spesial buat kamu, cobain deh”

“Keliatannya sama aja, ga ada yang spesial”

“Itu kan keliatannya. Makanan ngga cukup diliat doang, Kaiden. Kalo diliatin, gimana mau kenyang? Jadi, kamu harus coba dulu, apa mau—”

“Oke! Ga perlu disuapin. Gue punya tangan sendiri” potong Kaiden. Laki-laki itu mengambil alih sendok dari tangan Allara lalu mencicipi nasi gorengnya.

“Enak?”

Kaiden mengangguk singkat.

“Enak?”

ALLARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang