haiii
apa kabar? cowo fiksi nya udh jadi nyata belom? [Emot batu]
mungkin udh bosen banget aku minta maaf terus, tapi maaf banget karna aku bisanya up seminggu sekali.
semoga kalian tetep suka sama ceritanya yaaa
Happy reading
Terhitung sudah satu jam berlalu, Allara mondar-mandir di dekat pintu utama. Perempuan itu berkali-kali menelpon Kaiden tetapi tidak ada jawaban dari suaminya.
"Oke, sekali lagi. Kalo ini ngga diangkat juga berarti harus di susulin" monolognya lalu menelpon Kaiden lagi.
"Kenapa?"
Allara menghembuskan nafas lega, akhirnya. "Kaiden! Kamu kemana aja dari tadi aku telponin kok ga diangkat angkat?"
"Gue lagi sibuk"
"Kamu lembur? Ini udah jam sembilan malem tapi kamu belom pulang juga. Kapan kamu pulang nya?"
"Dua bulan lagi"
Allara terkekeh. "Bisa aja kamu. Nanti pulang nya aku nitip martabak keju ya"
"Gue serius"
"Serius gimana maksud kamu? Kamu mau ngungsi di kantor?"
"Gue lagi di LA, ada proyek disini"
"Jangan becanda Kaiden, aku udah pegel loh nunggu kamu disini daritadi"
"Harus berapa kali gue bilang kalo gue ngga lagi bercanda?"
Allara terdiam sebentar. "Oh... Mendadak? Kenapa kamu ngga izin, atau ngasih tau aku dulu gitu?"
"Ya, Gue juga baru sampe dua jam lalu. Sorry gue lupa buat ngasih tau lo"
"Trus aku gimana Kaiden? Aku ngga berani sendirian dirumah"
"Nanti gue suruh orang buat jemput trus anterin lo ke rumah mama"
"Berarti kita ga bisa tidur barengan dong? Dua bulan kan lama, nanti aku kangen brutal sama kamu gimana?"
"Teknologi udah canggih, lo bisa nelpon gue kapan pun lo mau, ga perlu kirim surat pake merpati dan nunggu berbulan-bulan"
"Eum... Kamu disana kerja nya sama cewek?"
"Ada beberapa karyawan cewe but don't worry about it, my wife"
My wife?! Apa apaan Kaiden, Allara jadi ingin menerkam laki-laki itu sekarang juga.
"Oke... Semangat selalu Kaiden. Kamu bisa janji ke aku kalo kamu ngga bakal cari istri baru?"
"Ya, gue janji"
"Semua kebutuhan kamu gimana? Nanti kalo kamu sarapan siapa yang masakin? Trus kalo mau kerja yang nyiapin baju nya siapa? Kamu bisa emang pasang dasi sendiri? Pasang yang rapi gitu? Awas nanti kamu harus rapi, jangan aneh aneh di negara orang"
"Gue punya asisten, semua kebutuhan gue dia yang urus"
"Cewe?"
"Cowo"
"Yaudah, tapi ngga boleh sampe ilang kabar ya? Harus telpon tiap hari, kalo ada apa apa wajib lapor sama aku. Ngga boleh pulang pulang kamu kurus juga. Kesehatan nya harus dijaga terus. Oke, paksu?"
"Iya sayang"
-
Allara menyantap sarapan nya. Duduk di meja makan sendirian. Rasanya sangat hampa jika tidak ada Kaiden. Baru saja sehari tapi ia sudah kangen berat. Katakan saja Allara lebay, tapi ya memang begitu yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLARA [TERBIT]
General FictionSuka kepada seseorang berarti harus siap dengan segala resikonya. Dikandang paksa menikah tidak pernah ada dalam perkiraan allara. Mulanya, ia setengah hati, tapi begitu tahu laki-laki yang akan dijodohkan dengannya adalah seseorang yang ia cinta d...