ALLARA'43

1.5K 105 8
                                    

 
Happy reading

    Beberapa hari di rumah sakit akhirnya Allara dinyatakan pulih. Sebenarnya bisa dengan cepat, tapi keluarga meminta allara tetap dirawat inap hingga keadaan nya benar-benar sehat. Perempuan itu dibawa ke kediaman keluarganya.

Tania menyambut hangat kepulangan putrinya dengan dekapan kekuatan ibu kepada anak.

“Kamu ga pernah pulang, sekalinya pulang bawa masalah” Tania melepas pelukan, mengusap lembut surai panjang Allara.

“Maaf, bunda”

“Bunda ga marah sama kamu, tapi lain kali, apa yang menjadi permasalahan kamu, tolong bicarakan sama keluarga,
ya?” Allara mengangguk. Memeluk kembali Bunda nya.  Ia merasa bersalah, saat masih dengan kaiden, ia jarang mengunjungi rumah dengan alasan sibuk, ia menyembunyikan semua permasalahan nya, tapi kini tania penjadi rumah ternyaman, rumah kepulangan yang selalu terbuka dan menerima nya. 

“Kalo kamu bersedia, papa akan atur jadwal temu sama calon baru kamu nanti malem” Gardan mendudukkan diri di sofa single sebelah Tania dan Allara duduk. 

Allara sontak melepas pelukan dan menatap Gardan. “Calon? Allara mau dijodohin lagi, Pa?”

“Demi kebahagiaan kamu. Papa yakin, meskipun kamu bisa melewati semuanya sendiri, tapi kamu tetep seorang perempuan, Allara. Tetep orang yang membutuhkan pasangan buat ngeluh, cerita, tempat kamu bermanja. Singkatnya, meskipun kamu siap sendirian, kamu pasti tetep butuh 'rumah', kan?”

Allara membenarkan hal itu. Tapi, ia ragu harus bersyukur atau menolak perjodohan kedua ini. Apakah rasanya akan sama seperti saat bersama kaiden? 

“Calon kamu lulusan sekolah islam luar negri, paham agama, berpendidikan dan dari keluarga konglomerat. Kamu akan terjamin, dalam segi material dan kebahagiaan.”

“Tapi, apa ngga terlalu cepet kalo aku nikah? Perceraian aku sama kaiden aja baru diurus”

“Setelah kalian resmi bercerai, papa akan menikahkan kamu dengan dia. Jangan khawatir tentang asumsi orang lain. Pernikahan kamu akan dipublish ke publik satu tahun setelahnya. Kalaupun kabar nya tersebar, kamu ngga akan mendapat judge buruk dari orang lain. Papa yakin dia bisa bawa perubahan baik buat kamu”

“Apa allara ga dibiarin istirahat dulu, pa? Setidaknya sampe dia puas menikmati masa muda nya” usul Faru.

“Papa udah mikirin ini. Keputusan papa udah bulat”

“Tapi allara baru aja keguguran, apa dia siap?” tanya Faru lagi. 

“Calon baru dia, ngga akan bersikap seenaknya seperti kaiden. Papa juga sudah menceritakan semuanya sama dia. Dia udah tau seluk-beluk Allara, termasuk status perkawinan nya”

Allara terdiam sejenak. Semoga, kali ini pilihan orang tua nya benar-benar membawa kebaikan. Bagi nya dan orang di sekitar.

“Allara ikut keputusan papa”

Sedih, galau, semua hal yang bersangkutan dengan sakit hati kaiden merasakan nya sekarang. Dari atas kap mobilnya, ia menatap hamparan pasir dan laut beratap langit malam. Gemuruh ombak dan angin yang menerpa seolah menjadi pelengkap perasaan nya malam ini.

Menyesal. Ia telah ditinggalkan oleh orang-orang yang ia sayang. Perusahaan nya turut terkena imbas. Ia mendapat judge buruk dari orang-orang, reputasi nya jelek sekarang.

Ia tidak tahu bagaimana bisa ia dipermainkan oleh zoe. Ia terlalu bodoh? Jawaban nya tentu iya. Kaiden melakukan suatu hal sebagaimana kemauan hatinya. Tidak memikirkan resiko, tidak menggunakan logika, dan tidak memikirkan sekitar. Ceroboh. Ah, Kaiden rasa asumsi orang lain memang benar. Kepribadian nya sangat buruk. Mungkin kaiden memang pantas menerima ini semua, sebagai karma?

ALLARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang