part-part kali ini udah mulai masuk konflik, kalian bebas berasumsi tentang tokoh di cerita ini, pro maupun kontra. komentar, kritik dan saran dari kalian selalu aku terima.
aku harap kalian selalu suka dan menikmati alur ceritanya terlepas dari banyak banget kekurangan di cerita terutama kepribadian tokoh.
aku selalu berusaha nulis dengan baik biar cerita ku layak dibaca, disukai dan diterima readers, tapi sejauh ini aku rasa aku sering banget bikin kesalahan pas nulis. mulai dari cacat logika, salah kata dan lain sebagainya. aku harap kalian bisa maklum dan maapin kesalahan aku yaaa.
don't be silent reader!
vote, komen dan share cerita ini yaa.
terimakasih🤍
Happy reading
Seperti yang dijanjikan sebelumnya, malam ini kaiden menjemput Allara untuk pergi ke acara anniversary perusahaan montefalco group.
Laki-laki itu duduk di ruang tengah menunggu Allara selesai bersiap.
“Udah, yuk” Kaiden menoleh lalu berdiri mendengarnya. Ia menatap Allara dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dress yang ia gunakan nampaknya sangat cocok untuk perempuan itu, meskipun di bagian perut sedikit menonjol karna perempuan itu tengah mengandung.
When i saw you in that dress, looking so beautiful i don't deserve this, darling you look perfect tonight. Potongan lagu perfect-ed sheeran itu nampaknya cocok untuk saat ini. Ah, tidak, kaiden mengakui jika allara memang selalu cantik, tapi malam ini lebih cantik. Ia juga belum pernah melihat perempuan itu berpakaian seperti ini sebelumnya.
“Kenapa? Terpesona ya? Aku cantik banget ya? Iya sih, emang” ujar Allara menyadari kaiden menatap nya.
“Biasa aja”
—
Kaiden dan Allara disambut dengan sangat ramah begitu sampai di lokasi. Pasutri itu dipandang segan dan ramah oleh orang-orang yang ada disana. Ruangan bertema white gold itu memberi kesan mewah yang sangat pekat. Hiasan, tempat duduk, hingga jamuan nampak disiapkan dengan sebaik-baiknya.
Kaiden dan Allara menghentikan langkahnya begitu seorang laki-laki berwajah blasteran menghampiri mereka.
“Mrs. allara, right?”
Allara mengangguk sambil tersenyum.
“My wife” balas Kaiden.
“Yeah, i know” ujar laki-laki itu. Ia mengulurkan tangan pada Allara. “Nama saya Jevan”
Allara membalas uluran tangan itu. “Allara”
“You look pretty tonight”
“Dia selalu cantik setiap hari” balas Kaiden. “Maaf Jevan, saya masih harus menemui kolega-kolega saya”
“Ayo, allara” Kaiden menarik lengan perempuan itu menuju meja mereka.
Allara heran sendiri jadinya. Kenapa kaiden terkesan tidak suka pada Jevan? Bukan kah Jevan juga kolega bisnis nya? Atau Jevan karyawan di perusahaan nya?
Pikiran perempuan itu buyar ketika langkah kaiden terhenti membuatnya juga berhenti.
Allara melepaskan genggaman kaiden di lengan nya melihat seorang perempuan bergaun navy duduk di tempat yang disediakan untuk istri pemilik montefalco group.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALLARA [TERBIT]
Tiểu Thuyết ChungSuka kepada seseorang berarti harus siap dengan segala resikonya. Dikandang paksa menikah tidak pernah ada dalam perkiraan allara. Mulanya, ia setengah hati, tapi begitu tahu laki-laki yang akan dijodohkan dengannya adalah seseorang yang ia cinta d...