selamat malam minggu:b
Happy reading
Hembusan angin dari jendela kamar yang terbuka sedikit berhasil menerbangkan helaian anak rambut seorang gadis berpiyama biru muda.
Kaiden yang baru saja membuka matanya langsung berjengit ketika melihat pemandangan didepannya. Allara menatapnya intens dengan jarak sangat dekat. Tatapan dan senyuman gadis itu cukup membuat bulu kuduk Kaiden terangkat.
Allara terkekeh. “Kamu lucu banget kalo kaget” ujarnya lalu menjauhkan wajah.
Kaiden mendengus lalu mendudukkan dirinya.
“Kita kayanya udah cocok banget deh, Kaiden. Liat coba” Allara menunjuk sekelilingnya. “Udah serumah, satu kamar, satu ranjang”
“Allara” peringat Kaiden. “Ngga usah bahas kaya gitu bisa kan? Otak Lo isinya gituan doang? Mesum”
“Gituan gimana, Kaiden? Kan, maksud aku, udah cocok jadi suami istri. Udah serumah, udah bareng-bareng, cuma belom akur aja. Kamu sih, suudzon mulu sama aku” jelas Allara. “Coba, sekarang siapa yang otaknya mesum?”
Kaiden tidak menjawab, laki-laki itu menyingkapkan selimutnya. “Awas! gue mau mandi”
Allara turun dari ranjang, berdiri di dekat Kaiden sambil merapikan bajunya. “Aku juga mau mandi” ujarnya.
“Mandi lah, jorok kalo ga mandi. Masi mending ketek Lo itu wangi mawar” balas Kaiden lalu pergi menuju toilet.
“Kaiden, Kaiden!” Allara mempercepat langkah, mengejar Kaiden. “Mandi bareng yuk?”
Kaiden segera mengunci pintu toilet mendengar penuturan Allara. Sungguh, Allara itu sangat berbahaya.
——
“Pagi sayang” sapa Allara begitu Kaiden duduk di meja makan.
“Kaiden, kalo ada yang nyapa itu, baiknya disapa balik. Jangan didiemin doang”
“Hm”
“Ham hem aja, kamu mau cosplay jadi nisa sabyan ya?”
Kaiden menatap Allara. “Gue kesini mau sarapan, bukan mau ngobrol”
Allara berdecak lalu duduk di hadapan Kaiden. Bersedekap di atas meja makan.
“Tapi, waktu-waktu gini itu namanya waktu bersama keluarga. Kapan lagi kamu bisa ngobrol sama aku?”
“Setiap hari. Pagi, siang, sore, malem gue ketemu sama lo”
“Tapi kan ga 24 penuh sama aku terus, Kaiden. Kamu ke kantor, kamu mandi, kadang kamu keluar sama temen kamu”
“Sama aja”
“Beda”
“Sama”
“Terserah”
Allara tersenyum.
Kaiden mengambil sendok lalu menyantap sarapan nya.
“Apa?” tanya Kaiden merasa diperhatikan.
“Aku mau makan——”
“Ya tinggal——”
“Mau disuapin sama kamu. Gimana sih rasanya disuapin sama suami” Allara menopang wajahnya dengan kedua tangan, lalu membuka mulutnya.
Kaiden menghembuskan nafas kasar. Berdecak tetapi tak urung menyuapi Allara.
Allara melotot. “Ternyata nasi goreng ayam buatan aku enak banget. Apalagi disuapin sama kamu. Lagi-lagi”

KAMU SEDANG MEMBACA
ALLARA [TERBIT]
Fiksi UmumSuka kepada seseorang berarti harus siap dengan segala resikonya. Dikandang paksa menikah tidak pernah ada dalam perkiraan allara. Mulanya, ia setengah hati, tapi begitu tahu laki-laki yang akan dijodohkan dengannya adalah seseorang yang ia cinta d...