1. HUKUMAN

68 12 66
                                    

SELAMAT MEMBACA

SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part-1


Wajah Korea dengan senyum semanis boba ditambah dengan kulitnya yang putih seputih tepung kanji dan semulus minyak nabati. Ya..., kalau dibilang dia memang perfact untuk cowok remaja yang masih kelas tiga SMA tetapi satu kekurangannya. Dia selalu menjahili siapapun bahkan guru sekalipun bakal dia kerjain jika merasa bosan.

Siapa lagi kalau bukan Kenny, Galang dan Faldiansyah mereka selalu kompak untuk membuat siapapun jera jika bermasalah dengan mereka tetapi tidak dengan Wanita yang satu itu, yang kini sedang bersandar di tembok samping pintu masuk. Wajahnya memasang rona kejailan ketika tiga pria tampan hendak masuk ke kelas.

"Baru tahu kalau ada satpam baru," sindir Kenny dengan wajah menatap sekilas ke arah Rizenalita yang kemudian dibalas oleh mata membulat miliknya membuat Kenny dan teman-temannya terbahak seraya berlari masuk ke kelas.

"Awas aja loe Ken, udah cantik-cantik gini dikatain satpam." Rizenalita menggerutu dan meninggalkan tempatnya berdiri menghampiri Safa yang baru saja masuk gerbang.

Suasana di sekolah Bintara mulai ramai oleh siswa-siswi yang hendak masuk kelas begitu pula Safa dan Rizenalita yang kini berjalan berdua tanpa ada yang mengawali percakapan diantara mereka sampai di dalam kelas. Safa yang menyadari keganjalan dengan sahabatnya itu pun kemudian menyengol lengannya membuat Rizenalita berpaling menghadapnya dengan kening bertaut.

"Kenapa? Apa ada yang bikin kamu cemburu pagi ini?" goda Safa setengah menyelidik diantara bangku Galang dan Faldiansyah.

"Aish ..., gue? Emang siapa yang di kelas ini gue suka? Gak ada." Rizenalita terlihat sewot seraya menaikkan satu oktaf bicaranya supaya terdengar oleh Kenny yang sedang memainkan gawainya dengan serius.

"Loh, gue kan ngomong baik-baik, kenapa loe ngegas?" kesal Safa yang kemudian membuka komik yang sejak tadi dia bawa.

"Aduh ..., Safa ..., gue gak ngegas," bisik Rizenalita pada Safa yang kini berpaling fokus dengan komiknya.

Kenny pun meletakan gawainya dan langsung berjalan ke arah Rizenalita dan Safa yang tengah duduk manis di kursi bagian tengah.

"Dia mana ada cemburu, yang ada dia bete karena melihat ketampanan gue," sahut Kenny dengan senyum manisnya dan siapapun yang melihat senyumnya pastilah berubah menjadi gulali cair.

"Idih, gue ..., bete? Biasa aja kali," jawab Rizenalita dengan bibir memincing sombong.

"Berarti kalau gak bete, loe suka sama Kenny? Bukan begitu Sob?" seru Galang yang mulutnya sudah seperti pelicin dituang ke rantai motor, meluncur kalimat itu langsung membuat Rizenalita merah padam.

Alhasil kelas yang tadi biasa saja kini berubah sorak sorai oleh penghuni kelas karena suara lantang milik Galang yang sudah membangunkan para-para pecinta drakor.

MENCINTAI DUA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang