Setelah semua kekacauan tadi, akhirnya Dimas duduk di sofa yang berhadapan dengan Adelio lalu Kinara dan Fumiko duduk di sofa panjang tengah yang memisahkan sofa Adelio - Dimas berhadapan dengan tv ukuran besar.Di tengah-tengah mereka ada meja kaca panjang dan di atasnya berserakan camilan yang dibeli Kinara setelah Fumiko berhasil menyuap anak-anak untuk mengikuti Reiko dengan camilan, termasuk menyuap Reiko tentunya.
Sekretaris berdiri tegang di belakang sofa Adelio. Setelah diperhatikan, ia mulai mengingat siapa Dimas dan Fumiko, mereka bukan pasangan sembarangan lalu nyonya Kinara yang memakai riasan tebal seperti biasa, yang tidak biasa adalah sorot matanya yang layu.
Dimas mulai angkat bicara. "Kalian berdua selingkuh?"
"Tidak," jawab Kinara dan Adelio bersamaan.
"Terus bagaimana caranya Edward menjadi anak kandung Adelio?" tanya Fumiko ke Kinara.
Adelio juga penasaran. "Kamu curi spermaku?"
Dimas menggulung koran di atas meja dan dengan cepat mendekati Adelio lalu mengeplak belakang kepala Ceo yang terkenal kaku dan dingin itu. "Kamu kira sperma kamu berharga?"
Adelio yang tidak siap menghindar, menjadi pasrah. Gak suami, gak istri sama-sama suka pukul orang. Keluhnya di dalam hati.
Fumiko menggenggam kedua tangan Kinara dengan lembut. "Pasti ada yang salah dengan tes dna-nya, kita bisa tes ulang."
Sekretaris berdehem lalu meletakan hasil tes di atas meja.
Dimas, Fumiko dan Kinara menatap ngeri map biru begitu mengenali logo rumah sakit.
Dimas menunjuk Adelio dengan marah. "Kamu gila! Melakukan tes dna di rumah sakit keluargaku!"
Fumiko menatap keji Adelio sementara Kinara menutup wajah dengan kedua tangan.
Adelio mengkerut di sofa. Benarkan, pasti diomeli. "Hanya rumah sakit itu yang aku percayai dan fasilitasnya lengkap."
"Kamu bisa membuat identitas palsu, sekretarismu kek yang pura-pura jadi ayah kandungnya." Omel Fumiko.
Sekretaris hanya bisa menunduk sedih dan menabahkan dirinya yang hanya seorang karyawan biasa.
Adelio menghela napas pasrah.
Kinara melirik curiga Adelio lalu berdiri. "Kamu... jangan-jangan pernah menjebakku."
Adelio melotot marah lalu berdiri. "Kamu pikir aku bisa melakukan hal serendah itu ke perempuan yang aku sukai?"
"Hah! Kamu pernah melakukannya dulu, menjebakku untuk bertemu teman-temanmu!"
"Mana mungkin aku melakukan hal itu, aku selalu merahasiakan keberadaanmu! Ini gara-gara adik tiri sialan itu yang merebut perempuan yang aku sukai!"
"Siapa, mana perempuan yang kamu sukai itu sampai bisa berpikiran bodoh seperti itu?" tantang Kinara.
"Kamu!" tunjuk Adelio tanpa sadar.
Suasana mendadak hening ketika Kinara dan Adelio sama-sama menyadari ada yang salah.
Fumiko menarik Kinara untuk duduk sementara Dimas yang masih berdiri mendorong mundur Adelio untuk duduk.
Adelio menjadi salah tingkah. "Aku- anggap saja kamu tidak mendengarnya."
Kinara mengipasi dirinya dengan kedua tangan, tidak mungkin Adelio yang dikenalnya menyatakan cinta. "Sepakat."
Fumiko pindah tempat duduk sehingga menghalangi Adelio dan Kinara. "Mama sama papa pasti sudah tahu soal ini."
Dimas mengangguk. "Setidaknya hanya keluarga kita yang tahu, keluarga Adelio tidak boleh mengetahuinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]
RomantikKinara dikenal sebagai wanita jahat yang merusak hubungan suaminya sebelum menikah. Setelah 12 tahun berlalu dan memiliki 3 anak, semua terkuak. Suaminya masih memiliki hubungan dengan mantan tunangan dan memiliki anak kembar bahkan seluruh perhiasa...