SEMBILAN PULUH

6K 290 5
                                    

Anton menggertakan gigi begitu mendengar kabar dari kakaknya kalau mereka dipastikan akan kalah, sudah lama mereka menjadi pengikut keluarga Sanjaya dan mendapat banyak proyek tapi sekarang mereka harus jatuh begitu saja.

Hal yang paling diharapkan setelah pengakuan itu.

Mana mereka juga terlibat kejahatan ayah Adelio, hancur sudah keluarganya.

Terbesit ide gila yang tiba-tiba muncul. "Bagaimana kalau kita memakai jasa dukun terbaik di Indonesia? Kalau perlu kita ke luar negeri supaya bisa lepas begitu saja."

Kakak Anton tersenyum. "Kamu kira kami tidak menggunakan itu dari dulu?"

"A- apa?" tanya Anton tidak mengerti.

"Kami tidak hanya mengandalkan itu, tapi juga orang pintar."

Anton merinding begitu melihat seringai kakaknya. "Kak, kenapa aku tidak tahu?"

"Kami sepakat untuk tidak melibatkan kamu."

Perasaan Anton menjadi tidak enak lalu melotot ngeri. "Kalian pasti membutuhkan tumbal."

"Benar, begitu ada yang tidak berguna. Kami akan menumbalkannya."

"Kenapa? AKU ADIK KAMU DAN BERJUANG KERAS UNTUK KELUARGA!" teriak Anton yang langsung paham maksud kakaknya.

Kakak Anton tidak terpancing emosi, malah menertawakan kebodohan adiknya. "Berjuang keras? Bukannya kamu malah meremehkan kami?"

"Apa?"

"Mentang-mentang kamu mendapatkan salah satu anak kesayangan dari pak Adi, kamu bersikap sombong kepada kami. Apakah kamu lupa sudah menekan kami hanya karena kamu yang paling sering memberikan uang?"

"Kakak tahu aku stres."

"Oh, sama. Kita semua manusia pasti stres tapi kami tidak pernah melampiaskannya kepada kamu, tapi semenjak kamu menikahinya- kesombongan kamu semakin banyak."

Tubuh Anton gemetar marah, tidak menyangka keluarganya bisa melakukan itu.

"Di dunia ini, uang bisa membuat musuh keluarga termasuk memutus tali saudara kita, Anton."

"ARGGH!" teriak Anton sambil ditahan dua bodyguard kakaknya.

"Tenang saja, kami akan berterima kasih banyak untuk kamu dan keluarga kamu, kami akan membangunkan dan beribadah memakai nama kamu." Kakak Anton berdiri sambil memakai kaca mata hitamnya. "Enam orang cukup memberikan kami istirahat enam tahun."

"Kamu akan melibatkan anak-anak aku?" Anton menghitung di dalam hati. Dua dengan Ana lalu dua lagi dengan Cynthia?

"Ah, adikku memang cerdas. Untung saja kamu selingkuh dan punya anak dengan Cynthia."

Anton didorong hingga terjengkang ke belakang oleh salah satu bodyguard. Petugas hanya diam dan melihat, mereka tidak berani ikut campur dengan salah satu orang berkuasa daripada dijadikan tumbal juga.

Anton menjerit marah, tidak bisa berbuat apa pun. Tahu begitu, dia yang akan menghabisi keluarganya terlebih dahulu.

Menurut kalian jika ini berhubungan dengan klenik, apakah bisa dipercaya?

Satu minggu kemudian. Anton ditemukan meninggal karena serangan jantung, Ana dan anak-anaknya lalu si kembar juga.

Keluarga Anton menolak otopsi dengan dalih agama tidak mengizinkan dan takut kesakitan, para polisi yang sudah mendengar kabar aslinya terlebih dahulu, tidak berani ikut campur dan justru mencemooh mereka.

"Kejahatan dibalut agama? Cih!" komentar salah satu polisi setelah tiba di kantornya.

"Tapi jahat juga ya, menumbalkan keluarganya sendiri."

ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang