LIMA PULUH DUA

5.5K 524 26
                                    


Cynthia keluar dari kamar dan melihat Adit sudah duduk menunggu di ruang tengah. Ana dan Maya menyusul dari belakang.

Adit mengulurkan tangan dengan wajah malas. "Ayo."

Cynthia menatap kosong tangan Adit. "Jadi, apakah semua pengorbananku selama ini salah?"

Adit mengangkat kedua alisnya. "Apa?"

"Dulu, kamu menyuruhku mengalah karena melihat Kinara membantu kedua orang tua kamu yang kesulitan sementara aku tidak bisa apa-apa karena baru di puncak karier dan harus menjaga nama baik, keluargaku sendiri juga sedang bermasalah."

Adit menyipitkan kedua mata. "Kamu saat ini sedang membahas masa lalu?"

"Kamu menjual semua koleksiku."

Adit menatap tajam kakak dan ibunya yang suka ikut campur masalah orang lain, Ana dan Maya yang menyadari itu lari ke lantai dua, tidak berani menatap Adit.

"Aku- aku mau pulang ke rumah." Cynthia berjalan melewati Adit.

Adit menarik tangan Cynthia. "Aku sudah berkorban banyak untuk masa depan kita dan kamu sekarang menyalahkan aku?"

Cynthia menatap sedih Adit.

"Aku mencintaimu Cynthia, rasa cintaku melebihi Kinara tapi dia jauh lebih menguntungkan untuk masa depan kita berdua, kenapa kamu tidak bisa bersabar sedikit saja? aku ingat selama kita berhubungan kamu tidur dengan beberapa pria yang kamu bilang friends with benefit."

Cynthia menatap ngeri Adit.

"Kamu kira semua yang kamu tutupi rapat itu aku tidak tahu? aku mencintaimu, karena itu aku menutup mataku. Aku tahu, aku sendiri tidak berdaya untuk menaikkan kamu di dunia hiburan, hanya dengan cara itu kamu bisa naik kesana sementara aku berjuang supaya kita bisa memiliki rumah yang nyaman." Adit menggoyang badan Cynthia. "Lalu sekarang kamu bilang itu, seolah aku bersikap jahat dan tidak memberikan kamu apa-apa!"

"Kalau begitu nikahi aku, kamu sudah bercerai dengan Kinara. Kenapa kamu masih beluk melamarku?"

"Karena aku tidak mau kamu kesulitan! aku terlilit hutang yang cukup besar dan aku tidak ingin kamu dan anak-anak terseret."

Cynthia menatap sendu Adit. "Mas-"

"Percayalah, jika semua masalah ini sudah selesai. Kita bisa kembali seperti semula dan kamu tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi. Ini hanya ujian dari Tuhan untuk menaikkan derajat umatnya."

Cynthia memeluk Adit sambil menangis. "Mas-"

Dari lantai atas, ayah Adelio bisa mendengar apa yang Adit dan Cynthia katakan. Raut wajahnya tidak terlihat emosi sama sekali seolah sudah terlalu lelah menghadapi semua masalah dan memilih tidak memikirkannya.

"Sayang." Maya tersenyum dan berjalan mendekati suaminya.

Ana masuk ke dalam kamar, tidak mau mengganggu interaksi kedua orang tuanya.

Ayah Adelio masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan apa pun.

Maya berdiri diam, terkejut melihat sikap suaminya yang sekarang lalu teringat dengan acara hari ini. "Jangan lupa, kita harus segera ke pesta." Teriaknya, sebelum ayah Adelio masuk ke dalam kamar.

-----

Malam ini penuh dengan artis dan orang-orang kaya, puncak acara adalah orang-orang kaya lama. Sayangnya seberapa besar usaha yang di dapat, Adit tetap mendapat undangan kelas 1 yang acara berakhir di jam 9 malam.

Adit membawa Cynthia dengan tujuan menjual namanya sebagai artis sekaligus beberapa perhiasan dan gaun milik Cynthia yang sudah dia sisihkan dari penjualan ke kenalan, untuk dimasukan ke acara lelang serta mencantumkan budget yang dia miliki setinggi mungkin.

ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang