DUA PULUH SEMBILAN

6.3K 465 12
                                    


'Apa kalian sudah melihat instagram Kinara?'

'Hahahaha, dia hanya bermain drama. Perempuan mata duitan sepertinya mana bisa berpisah dengan Adit kecuali dia dapat gadun baru.'

'Hah? Seriusan?'

'Iyalah.'

'Masa sih? Kan Kinara sudah punya tiga anak.'

'Justru karena punya tiga anak itu dia makin semangat cari gadun, kalau ditinggal Adit, dia bisa apa?'

'Hei, apa kalian tidak keterlaluan? Boleh kita bela artis kesayangan tapi bukan berarti menertawakan kehancuran rumah tangga wanita lain. Biar bagaimanapun Adit masih resmi menikah dengan Kinara.'

'Apa kamu orang baru atau hanya lewat? Kalau benar, pantas saja. Orang yang tidak tahu apa-apa lebih baik diam saja!'

'Yang diatasku benar, Kinara sudah menghancurkan hubungan Adit dan Cynthia sampai mereka berdua punya anak di luar nikah, apa yang terjadi pada Kinara adalah hukum karma.'

'Apa yang dia tabur, itulah yang dia tunai.'

'Secara tidak langsung kalian membenarkan hubungan yang tidak sehat, aku ingat waktu itu di depan wartawan Adit memilih Kinara dan sekarang kalian malah menyalahkan Kinara? Seharusnya yang kalian salahkan lakinya.'

'Hei, kamu tidak tahu bagaimana Cynthia menderita. Dia sudah menemani Adit dari nol sementara Kinara merebutnya saat sudah sukses.'

'Jangan-jangan kamu keluarga atau teman Kinara?'

'Akun buzzer itu, hanya orang cerdas yang tahu bagaimana penderitaan Cynthia.'

'Benar, sudah jelas-jelas Kinara salah malah dibela. Wanita macam apa kalian?'

'Kinara itu wanita sakit, bagaimana bisa kalian bela orang seperti itu?'

Adelio mendecak kesal. "Netizen ini sebenarnya punya hati gak sih? Sudah jelas-jelas Adit selingkuh, malah menertawakan nasib Nara."

Dimas yang selesai melepas jahitan Adelio, ikutan kesal. "Sudah dua minggu kamu disini, kenapa tidak pulang-pulang?"

Adelio melirik sekilas Dimas. "Aku punya uang, kenapa memangnya?"

Dimas berusaha menyabarkan diri. "Luka kamu itu tidak parah, tidak kena organ vital tapi kelakuan manja kamu seperti orang kena sakit parah."

"Hatiku sudah lama terluka, dua belas tahun lebih. Tidak, anggap saja lima belas tahun. Aku berusaha menahan luka selama itu, jadi wajar saja ingin healing di rumah sakit dan disembuhkan kakak ipar."

Dua perawat menahan tangan Dimas yang reflek ingin memukul Adelio.

"Dokter!"

"Tahan dokter!"

Teriak dua perawat bersamaan.

Adelio menatap tajam Dimas lalu mendecak. "Ckckck, apa ini balasan untuk sahabat baik kamu?"

"Siapa yang sahabat baik kamu dan siapa juga yang mau menjadi kakak ipar? Nara memang akan menceraikan laki-laki tidak berguna itu tapi bukan berarti kamu bisa masuk sembarangan."

"Eits, jangan lupa ya. Aku ayah kandung Edward."

Dimas menghela napas berat. "Aku jadi heran, kenapa Kinara bisa melahirkan anak kamu?"

Adelio mengangkat kedua bahu dan tersenyum. "Yang penting aku bisa punya anak."

"Kamu-"

Kedua perawat kembali berusaha menahan Dimas supaya tidak memukul pasien VIP.

ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang