TIDAK MUDAH UNTUK MEMAAFKAN TAPI BIARKAN KAMI MENCOBA

5.8K 339 5
                                    


Adit menangis seharian ketika mendengar kakak kandungnya tiba-tiba meninggal, begitu juga dengan keponakan serta si kembar.

Bohong jika dirinya tidak sayang si kembar, polisi mengizinkannya menghadiri pemakaman mereka yang dibuat keluarga Anton.

Sekarang dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, semua pergi. Yang tersisa hanya Kenzi tapi Kenzi juga pasti memilih pergi dan tidak mau menemuinya.

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Hartaku sudah disita, aku dituntut penjara dan aku keluar tidak akan punya apa-apa!

Pihak Tsoejipto dan Sanjaya menuntut hukuman maksimal karena sudah menggelapkan dana tidak sedikit, tidak hanya itu- pihak BPK juga menuntut banyak poin mengenai korupsi yang dilakukan banyak pihak yang melibatkan dirinya.

Pihak-pihak yang terlibat sudah dilepas jabatan serta dihukum, Adit juga langsung paham ketika nama Kinara tiba-tiba hilang dari daftar tersangka padahal banyak bukti yang memberatkannya.

Adit juga sudah berusaha keras supaya semua tanda tangan dan nama atas Kinara tapi ternyata dia kena getah.

"Itu berarti Tuhan sedang bekerja." Jawab sipir penjara tiga hari kemudian ketika mendengar curhatan Adit.

"Apa?" Adit yang sedang bermain kartu dengan sipir penjara menjadi bingung.

"Mantan istri kamu itu sebenarnya tidak bersalah dan kamu hanya menjebaknya, kan? Itu berarti Tuhan sedang melindunginya, untung saja dia menikah lagi dengan keluarga berpengaruh dan keluarganya juga kaya raya, kalau selamanya buta cinta sama kamu apalagi ngikut penjara, itu berarti Tuhan tidak mau ikut campur."

Adit tidak percaya dengan alasan itu tapi terlalu malas mengutarakannya sambil melempar salah satu kartu ke meja. Ini hanya permainan orang kaya, siapa yang berkuasa, dia bisa lepas dengan mudah.

Sipir penjara cemberut begitu melihat kartu bagus Adit. "Ah, lagi-lagi kalah."

Lihat kan, ini bukan karena Tuhan. Dirinya menang karena sering bermain kartu dan paham aturan sama dengan kondisi Kinara yang sedang dilindungi sekarang.

Adit memikirkan ini sampai malamnya dan melihat langit penjara lalu berkata dengan sinis. "Jika memang Tuhan sedang bekerja, berarti bisa dong bawa Kenzi ke penjara dan menjenguk aku."

Entah kenapa malah ini yang ada di pikirannya sebelum tertidur lelap.

Keesokan harinya saat menyapu halaman depan penjara, salah satu sipir memanggil Adit. "Ada yang berkunjung."

Adit yang sudah melupakan permintaannya semalam, menjadi bingung. Siapa yang mau mengunjungi aku?

Setelah dibawa sipir, Adit masuk ke ruang pertemuan lalu terkejut saat melihat siapa yang datang.

"Kenzi?"

Kenzi tersenyum canggung lalu memberikan sebuah tas yang dibantu bodyguard untuk diletakan di atas meja. "Kenzi beli ini pakai uang jajan, katanya sudah tidak ada yang mengunjungi papa lagi. Bude, pakde sama sepupu lainnya sudah meninggal. Papa pasti sendirian, kenzi tahu perasaan itu."

Adit duduk berhadapan dengan Kenzi, tanpa sengaja air matanya mengalir. "Kenapa?"

Kenzi mengedipkan kedua matanya. "Ya?"

"Kenapa kamu mengunjungiku? Kamu tahu apa yang aku lakukan di masa lalu bukan?"

"Ah," Kenzi menggaruk pipinya yang tidak gatal, canggung. "Sebenarnya semalam Kenzi mimpi papa menangis dan bilang kesepian, sewaktu cerita sama daddy tadi pagi katanya papa kangen Kenzi makanya sepulang sekolah Kenzi datang bawa ini semua."

ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang