"Apa? Kenzi di rumah kamu?" tanya Adelio tidak percaya.Kinara yang tertidur di tempat tidur Adelio, membuka mata begitu mendengar nama anaknya. "Kenzi?"
Adelio menepuk lembut kepala Kinara. "Ya, nanti aku suruh orang kesana."
Kinara menjadi cemas sekaligus marah.
Adelio menutup sambungan telepon. "Anak-anak ada di rumah temanku, katanya mereka kabur gara-gara Kenzi tersinggung dengan ucapan Adit."
Kinara menatap rumit Adelio. "Entah kenapa aku merasa, hal yang berhubungan dengan Adit tidak sesederhana itu."
Adelio tidak bisa membantah.
"Anak-anak di rumah teman kamu yang mana?"
"Bryan, dia punya bisnis hotel juga tapi sekarang istrinya yang urus."
"Istrinya itu si Vera, kan?"
"Ya, kamu mengenalnya?"
"Aku pernah bertemu beberapa kali, tidak ada yang spesial."
Adelio mengangguk mengerti. "Oh."
Hening.
Kinara memiringkan kepalanya. "Jadi, kapan kamu lamar aku?"
Adelio terbelalak. "Kamu, bagaimana..."
Kinara turun dari tempat tidur. "Tadi memang aku sedih mengingat masa lalu, setelah dipikir ulang saat aku tidur dan kamu bahas Kenzi, sepertinya aku tidak bisa larut dalam kesedihan."
Ini Kinara yang Adelio kenal.
"Secepatnya, setelah kamu cerai. Kita akan menikah. Aku bisa menjadi bapak rumah tangga yang baik seperti kamu inginkan dulu, kalau aku selingkuh... kamu bisa sunat aku dua atau tiga kali." Janji Adelio. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini.
Kinara yang berdiri di samping tempat tidur, mengangkat kepala Adelio dengan memegang kedua pipinya. "Jangan melakukan sumpah yang akan kamu sesali."
"Ya?" tanya Adelio tidak mengerti.
"Tutup matamu."
"H- hah?" Adelio menjadi pusing dengan permintaan Kinara tapi menurutinya.
Adelio merasakan sesuatu di kening, pipi lalu bibir sekilas. Dari bibir Adelio, bibir Kinara menelusuri kembali pipi hingga ke telinga dan berbisik.
"Terima kasih."
Adelio tidak berani membuka mata sampai mendengar suara pintu ditutup.
Adelio membuka mata, bersandar di tempat tidur, menatap langit-langit kamar rumah sakit dan berteriak bahagia sambil menggeliat kesurupan.
Terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan!
Kinara berjalan menuju kamar Adit dan lainnya sesuai petunjuk salah satu perawat, beberapa perawat lama masih mengenali Kinara sementara yang baru hanya bersikap sinis, pegawai lama tidak mau ikut campur masalah keluarga atasannya lebih jauh.
Kinara berdiri di depan kamar yang tertutup rapat dengan dua bodyguard berdiri di masing-masing sisi pintu lalu dia mendengar suara tawa sekaligus rencana masa depan, tidak ada kesedihan atau khawatir.
Adit bahkan tertawa keras begitu mendengar candaan Cynthia, tidak khawatir soal Kenzi ataupun sedih. Kenzi menutup rapat matanya dan memikirkan masa lalu dengan marah.
Untung aku tidak aborsi Kenzi, penyesalan seumur hidup yang ada.
"Apakah pintu kamarnya dikunci?" tanya Kinara ke bodyguard, tetap menatap pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]
Storie d'amoreKinara dikenal sebagai wanita jahat yang merusak hubungan suaminya sebelum menikah. Setelah 12 tahun berlalu dan memiliki 3 anak, semua terkuak. Suaminya masih memiliki hubungan dengan mantan tunangan dan memiliki anak kembar bahkan seluruh perhiasa...