DUA PULUH DUA

7K 464 2
                                    


Adelio tidak berhenti bersin lalu berkomentar. "Siapa yang bergosip di belakangku?"

"Tunangan kamu?"

Adelio menatap tajam Reza. "Tolong ya, mulut dijaga."

Reza menaikan sudut bibir lalu menuang balok gula di kopi. "Bagaimana kabar mantan tunangan dan tunangan kamu?"

Adelio memutar bola matanya. "Berisik."

Alex tertawa. "Apakah kamu sudah membuang tunangan kamu?"

Adelio mendecak. "Aku tidak mengerti konsep tunangan di keluargaku, harusnya kedua pasangan bertemu lalu bertukar cincin. Nah ini, yang datang hanya ayahku saja dan aku tidak memakai cincin sama sekali kecuali cincin saat bersama Nara."

Bryan melihat jari-jari tangan Adelio yang dipamerkan dan berkomentar dengan nada sarkas. "Bagus, jari kamu sangat lentik."

Adelio memutar kepalanya dan bertanya ke Bryan. "Bagaimana dengan calon istri kamu yang berusia tiga puluhan itu? Apa dia masih perawan?"

Bryan melempar buku ke Adelio.

Adelio berhasil berkelit sambil memeluk Reza. "Tolong aku, bapak pedofil."

Reza mendorong kepala Adelio. "Enyah!"

Alex berdehem. "Kalian bertiga, berhentilah. Kita berkumpul bukan untuk bertengkar."

Efan yang sedari tadi membaca koran, melemparnya di atas meja. "Semakin hari kasus semakin meningkat."

"Apakah ini kasus tentang Nara?" tanya Adelio. Dia sudah mendengarnya tapi tidak percaya. "Nara itu orangnya baik hanya saja sering salah jalan dan keras kepala."

"Salah jalan itulah yang dipermasalahkan," tukas Reza sambil meminum kopinya dengan anggun.

"Reza benar, kita tidak bisa sembarangan membela mantan tunangan kamu," kata Bryan.

Adelio memijat kepalanya.

"Saat ini BPK sudah memeriksa keuangan salah satu rumah sakit pemerintah atas penyelewengan dana, jika nama istri kamu keluar, kita tidak bisa melakukan apapun." Efan memperingatkan Adelio.

"Nara hanya bertanggung jawab pada proyek hotel keluargaku, tidak mungkin dia ikut proyek lain kecuali Adit." Adelio benci menyebut nama adik tirinya.

"Disinilah kebodohan Kinara, dia mengiyakan semua permintaan Adit tanpa menyadari bisa menyeret hidupnya. Kalau tidak salah, Adit nikah siri dengan mantan tunangannyakan?" tanya Reza.

Bryan mengangguk. "Dan dengan bodohnya juga Adelio selalu melindungi Kinara, kalau Kinara terseret, kamu dan kita semua juga bisa terseret karena melindungi Kinara."

"Harusnya kami tidak menyetujui tindakan konyolmu waktu itu." Geleng Alex.

Efan menatap tajam Adelio. "Kamu harus mencari ide supaya bisa keluar dari masalah ini atau kami menjual namamu ke mereka."

"Hei! Kalian kejam sekali! Aku juga tidak tahu kalau kejadiannya bisa seperti ini!" teriak Adelio. "Aku hanya ingin melindungi Nara."

"Mengejar istri orang, benar-benar nekat." Geleng Efan.

Adelio yang tidak terima, membalas Efan. "Bagaimana denganmu? Menikahi murid sekolah sendiri karena dituduh menjadi kurir narkoba!"

"Itu masalah masa lalu, salah dia sendiri masuk rumah kosong buat pesugihan." Efan menjawab dengan tenang.

"Kamu benar-benar..." Adelio tidak bisa berkata-kata.

"Setidaknya Efan tidak menguntit istri orang hanya karena ada yang tidak bisa move on." Sindir Reza.

ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang