ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]

ENAM PULUH SEMBILAN

Adelio belajar dari masa lalu ibunya. Di saat sang ibu jatuh dan semua menjauh, teman-temannya lah yang maju sebagai penolong.

Adelio melakukan hal sama pada Kinara, dia juga sangat mencintai Kinara. Hingga pada akhirnya, perlahan Kinara mulai membuka diri dan bisa bangkit meskipun harus tertatih.

Adelio tidak melepas Kinara soal Kenzi, dia selalu membimbingnya supaya tidak membenci anak ini meskipun itu sulit.

"Aku lebih suka dia dirawat di rumah sakit, kamu tahu sendiri aku ketakutan melihat anak itu dan- di rumah seluruh keluarga membencinya. Lebih aman meletakkannya di rumah sakit."

"Ya, kamu benar." Adelio mengangguk setuju. Masalah biaya, dia akan menanggungnya lewat bisnis Kinara, jika memakai dana pribadi takut ketahuan.

Adelio selalu ada untuk Kinara, dia tidak pernah memberikan uang untuk kekasihnya begitu juga dengan Kinara, dia tidak membutuhkan uang dari Adelio meskipun kesulitan.

Harga diri yang tinggi sekaligus kebutuhan emosional lebih diutamakan dalam hubungan mereka, jika orang lain beranggapan mereka berdua selalu melakukan hubungan seks setiap bertemu, itu salah. Pada kenyataannya, mereka bertemu untuk mengobati perasaan masing-masing, mereka berdua mampu bertahan dari kerasnya dunia berkat pasangannya.

Karena mereka berdua sama-sama korban kekerasan rumah tangga, melihat dan merasakan langsung disakiti oleh orang yang paling dicintai dan diharapkan, ini bukan masalah Tuhan.

Kita mencintai Tuhan itu wajib, tapi manusia adalah makhluk sosial. Jika kita sakit pasti membutuhkan dokter, jika meninggal pasti membutuhkan orang-orang untuk mengantar ke rumah abadi. Sama halnya jika kita sakit mental karena trauma, untuk sembuh tidak cukup hanya dengan Tuhan saja.

Semakin keras Tuhan menguji, semakin erat perasaan mereka berdua sehingga tidak ingin berpisah.

Sampai pada akhirnya, keluarga Adelio mengetahui hal ini. Setelah Hendra, sang kepala keluarga marah dan menghukum kepala keluarga sebelumnya. Hendra mengetahui kenyataan pahit keponakan yang selama ini dia sayang dan bantu.

Kecewa? tentu saja. Meskipun pasangan Kinara salah, hubungan yang dilakukan Kinara dan Adelio juga salah. Apa bedanya dengan Adit?

Hendra mengunjungi Kinara dan Adelio yang sedang membahas masalah pembangunan hotel kedua milik Kinara.

"Om?"

"Apa kalian sudah gila?"

Adelio memutari meja untuk melindungi Kinara di belakangnya. "Om, Ade bisa jelaskan."

"Apa yang harus kalian jelaskan? berselingkuh itu salah! mau kalian benarkan apa pun, selingkuh tetap saja selingkuh!"

"Tapi om, Adit juga selingkuh dan punya anak lain."

Kinara menoleh ke Adelio dan menatap tidak percaya. "Adit punya anak lain?"

Adelio tidak menjawab, hanya menatap lurus Hendra. "Om, maaf. Tolong mengerti perasaan kami."

"Hukum tidak memandang perasaan, Adelio. Ini di Indonesia, nenek mencuri singkong saja bisa dituntut apalagi kamu yang mencuri istri orang. Kamu tahu bagaimana sifat ayah dan saudara tirimu, mereka bisa membahas ini ke para dewan direksi dan investor. Apakah kamu mau kehilangan semua kerja kerasmu hanya karena cinta?"

"Om!"

Hendra menatap Kinara. "Kamu sebagai seorang wanita tentunya harus paham bagaimana menjaga diri bukan? aku tahu kamu mantan tunangannya tapi bukan begini cara melarikan diri dari suami yang sakit."

Kinara menundukkan kepala, pikiran dan hatinya sekarang campur aduk.

Adelio memeluk bahu Kinara. "Om, jangan begitu ke Kinara. Dia baru saja keluar dari-"