LIMA PULUH LIMA

5.8K 524 32
                                    


Cynthia berteriak kesal. "KINARA, KAMU SUDAH GILA! APA KURANG PUAS KAMU MEMPERMALUKANKU DI PENGADILAN AGAMA SAAT AKU HAMIL? GARA-GARA KAMU, AKU JADI MELAHIRKAN PREMATUR!"

Semua orang bisa mendengar teriakan menyayat Cynthia lalu menatap kesal Kinara yang bertindak antagonis.

Kinara tertawa lalu menendang punggung Cynthia hingga membungkuk ke depan. "Sekarang, kalian punya bahan berita kan? rekam dan sebar luaskan, foto semuanya! aku bahkan tidak bersimpati pada wanita yang merusak anak-anakku meskipun dia hamil."

Adit mengeluh kesakitan sambil menyentuh pinggangnya. "Siapa-" dia terdiam begitu melihat pria yang pernah memukul dirinya habis-habisan, berdiri gagah dengan pakaian rapi.

Dimas menyeringai. "Kita bertemu lagi, setelah sekian lama aku memukulmu. Bagaimana? masih sakit? wah, apakah ini make up?"

Setelah melihat bengkak di wajahnya sudah mengempis dengan pengobatan semaksimal mungkin, Adit memutuskan menutup luka sisa dengan make up.

Adit menunjuk Dimas. "Ka- kamu-"

Dimas menginjak alat kebanggaan kaum pria. "Apakah ini masih normal? sayang sekali tidak aku injak dengan keras, mungkin waktu itu aku masih punya hati nurani."

Adit meringis kesakitan dan berusaha menyingkirkan kaki Dimas. "SINGKIRKAN! AKU AKAN MENUNTUTMU!"

Para wartawan dan kameramen mengabadikan momen ini.

Fumiko berdiri di hadapan Ana dengan bodyguard di belakang Ana. "Hallo, akhirnya kita bertemu. Bagaimana dengan pup anjing hadiah dari kakakku?"

Ana melotot ketakutan dan meneriakkan nama suaminya, Anton ditahan oleh salah satu bodyguard hingga berlutut di tanah.

Ayah Adelio, Maya dan para undangan di dalam gedung keluar untuk melihat pemandangan yang tidak pernah mereka lihat. Berani sekali ketiga orang itu menghancurkan pesta amal salah satu orang terkaya di Indonesia yang punya koneksi dimana-mana.

Efan dan istrinya yang baru turun dari mobil dengan menggandeng Bella, mengumpat. "Mereka benar-benar tidak tahu tempat!"

Yumi berjalan melewati belakang Kinara dengan santai, mendahului Efan. "Aku bawa Bella masuk dulu ya."

Kinara mengangguk tanpa menoleh ke belakang, setidaknya Bella aman di tangan istri polisi.

Efan tetap berdiri di tempat sekaligus menilai situasi dengan cepat. Banyak saksi mata, acara juga ditonton secara online, wartawan dimana-mana, para penggemar artis juga berkumpul ketakutan di belakang wartawan dengan penjaga di belakang supaya tidak kabur.

Berarti-

Efan menunjukkan tanda pengenal ke semua orang dan bersikap profesional. "Saya polisi disini, jadi kalian semua bisa tenang."

Maya yang terkejut di antara kerumunan, mendadak tangannya ditarik lalu didorong hingga tersungkur di depan kaki Dimas.

Maya menatap ketakutan Dimas.

"Ibu, apa yang akan kalian lakukan ke ibuku?!" teriak Adit.

Yang mendorong Maya adalah istri Hendra.

Maya menatap ketakutan wanita kaya yang mendorongnya itu.

Ayah Adelio merasakan sesuatu di punggungnya. Pisau.

Para tamu undangan di sekitarnya sontak menjauh ketakutan, para wanita menjerit dan masuk ke dalam gedung, salah satu staff menenangkan mereka.

Adelio memaksa dagu ayahnya untuk melihat situasi dan berbisik di telinganya. "Hallo, ayah."

"Adelio, apa yang kamu lakukan?!" teriak ayah Adelio.

"Setelah bertahun-tahun, aku ingin menampar ayah dengan sebuah kenyataan, mau tahu kenyataan apa itu?" tanya Adelio di telinga ayahnya.

ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang