Seluruh keluarga Kinara dan Fumiko berkumpul di ruang tamu, bahkan ibu kandung Adelio sudah duduk santai bersama ibu-ibu lainnya. Begitu melihat Kinara dengan wajah berantakan dan make up hancur karena sering digosok untuk menghapus air mata, para ibu-ibu menjadi gempar."Nara, astaga. Kenapa kamu pulang-pulang matanya bengkak?" tanya mama Kinara bersama lainnya mengerumuni Kinara dengan khawatir.
Ibu Adelio memukul dan mencubit putranya. "Apa yang kamu lakukan pada, Nara?"
Adelio berusaha menghindar. "Bu, ini bukan salah Ade, ini gara-gara Adit."
Emiko menatap khawatir Kinara. "Apa yang dilakukan Adit kepadamu, Nara?"
Kinara menggeleng sedih. "Tidak apa tante, Nara masih bisa mengatasinya."
"Nenek, apakah ini sudah selesai?" Edward bertanya ke ibu Adelio.
Adelio belum siap beritahu ke ibunya. "Ibu, ini-"
"Tadinya ibu bingung, kenapa Emiko membawa ibu ke rumah Fumi. Ternyata memang ada konspirasi disini, bukankah kalian sudah berpisah? Bagaimana caranya bisa memiliki anak?" Ibu Adelio menutup telinga Edward dan menatap kagum wajah cucunya. "Kalau diperhatikan, wajahnya mirip Adelio. Tapi aneh sekali, bagaimana bisa Nara dan Adit tidak menyadarinya?"
Kinara menggigit bibir bawahnya dengan sedih. "Ini semua salah Nara, Adit dan Nara sibuk bekerja jadi tidak terlalu memperhatikan anak."
Ibu Adelio meminta maaf dan menepuk tangan Kinara dengan lembut.
Adelio mencuri kesempatan dengan merangkul pundak Kinara. "Ade, antar dulu Nara ke kamar ya."
Ibu Adelio mengeplak kepala belakang Adelio. "Meskipun Nara melahirkan anak kamu, kalian belum resmi menikah sementara Nara masih istri adik tiri kamu itu!"
Adelio menggosok kepalanya dan mengeluh. "Ibu-"
Mama Nara mengambil alih tangan Nara dan menuntunnya ke kamar bersama Emiko dan ibu Adelio.
Adelio hanya menggeleng pasrah.
Edward menarik-narik celana Adelio. "Papa."
Adelio menoleh. "Ya, putraku?"
"Apa papa akan menghukum mereka yang menyakiti Bella?" Edward menyerahkan buku ke Adelio. "Oh ya, tadi nenek kasih buku soal ini buat Ed kerjakan. Papa bisa bantu periksa?"
Adelio mengambil buku dan membacanya. "Ini-"
"Salah ya, pa?"
Dimas yang penasaran, berdiri di belakang Adelio dan mengintip.
"Kamu- bagaimana bisa mengerjakan soal SMA?" tanya Adelio.
"Apakah itu aneh?"
Dimas menarik buku di tangan Adelio lalu tertawa. "Wah, Daichi punya teman sekarang. Lama-lama semua cucu papa jadi menyebalkan."
Daichi yang sedari tadi sibuk bermain catur dengan kakeknya, mengangkat kepala dan mendengus keras lalu kembali konsentrasi ke catur.
Takeo tertawa melihat interaksi menantu dan cucunya. "Jangan diambil hati, ayahmu itu sebenarnya bangga."
"Iya, kakek." Angguk Daichi sambil menggerakan pionnya.
Donny menatap tajam putranya. "Jaga bicara kamu, sudah jadi ayah masih saja belum berubah!"
Dimas nyengir mendengar teguran Donny lalu meletakan buku di pangkuan papanya yang sedang duduk santai di sofa sambil membaca koran. "Papa lihat."
Donny meletakan koran di atas meja lalu membaca soal yang dikerjakan Edward dengan takjub. "Bagaimana kamu tahu soal-soal ini?"
![](https://img.wattpad.com/cover/303830502-288-k867220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU DONE, MY DEAR? [TAMAT]
RomanceKinara dikenal sebagai wanita jahat yang merusak hubungan suaminya sebelum menikah. Setelah 12 tahun berlalu dan memiliki 3 anak, semua terkuak. Suaminya masih memiliki hubungan dengan mantan tunangan dan memiliki anak kembar bahkan seluruh perhiasa...