BAB 1

3.5K 119 1
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, matahari terlihat bersinar sempurna. Namun seorang gadis terlihat masih setia dengan bantal,guling dan selimutnya. Padahal hari ini adalah hari pertama ia magang di perusahaan.

Gubrak!! Gubrak!! Gubrak!!
Pintu kamar di gedor-gedor dari luar namun suara keras pun tidak membuatnya langsung bangun.

"NALAAAAAA.. BANGUN SAYANG!! KAMU GAK BERANGKAT MAGANG? KAMU LUPA HARI INI PERTAMA KAMU MAGANG..." teriak Gita dengan nada ngegas.

"Eeeuuuuggghhh.. apaan sih mama berisik banget.. gak tau apa gue ngantuk banget karna semalam musti begadang mikirin magang hari ini.. eh.. tunggu dulu.. MAGANG??? astaghfirullah.. hari ini gue magang.. iya bener gak salah lagi.." gumam Nala panik.

Ia pun langsung melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Melihat waktu yang malah membuatnya semakin meringis. Nala langsung melompat dari ranjangnya bahkan ia terjatuh ke lantai.

"AAAAAAAAA... SAKIT.."teriak Nala sambil mengusap bokongnya yang pedih karena mendarat langsung ke lantai.

Gubrak!! Gubrak!! Gubrak!!
Gita semakin bersemangat saja menggempur pintu kamar putrinya yang tidak kunjung terbuka. Apalagi ia malah mendengar suara teriakan putrinya dari dalam.

"KENAPA KAMU TERIAK NAK.. APA YANG TERJADI?? BUKA PINTUNYA? SEBELUM MAMA DOBRAK INI PINTU!! BESOK-BESOK PINTU KAMAR JANGAN DI KUNCI LAGI NALA.. AWAS AJA KALAU KAMU KUNCI.. MAMA HILANGKAN PINTU INI UNTUK SELAMANYA.." teriak Gita yang semakin menjadi-jadi.

Pak Revan yang baru saja selesai menyiram bunga di taman depan merasa telinganya sedikit sakit mendengar teriakan istrinya.

"Sayang.. kenapa teriak-teriak sih.. masih pagi loh ini.. kamu jadinya mirip sama mama deh suka teriakin Leona tiap pagi begini.." ujar pak Revan.

"Iya memang.. ini putri kamu ini uda persis kayak tantenya itu.. kalau tidur pasti susah bener dibangunin.. hari ini kan Nala harus magang mas.. masa ya hari pertama telat.. bikin malu aja.. mana Nala teriak lagi di dalam.. mama kan panik.." jawab Gita.

Mendengar istrinya mengatakan putrinya sempat berteriak. Membuat pak Revan yang awalnya santai mulai panik bahkan paniknya melebihi istrinya.

"NALAAAA.. BUKA PINTUNYA SAYANG.. INI PAPA.. KENAPA KAMU GAK BUKA PINTUNYA? APA ADA YANG SALAH SAYANG? JANGAN SAMPE PAPA DOBRAK YA PINTUNYA.. PINTUNYA MAHAL LOH INI NAK.." teriak pak Revan gak kalah heboh dari istrinya.

Nala menepuk kepalanya saat mendengar suara papanya. Belum juga ia selesai dengan bokongnya yang terada perih. Namun kini di tambah lagi dengan kedatangan  papanya yang tidak kalah heboh dari mamanya.

"Iiihhh papa sama mama bikin gue repot aja.. mana bokong gue sakit banget lagi.. gimana caranya gue bisa bangun secepat kilat.." gumam Nala yang berusaha untuk bangun sebelum papanya akan benar-benar mendobrak pintu kamarnya.

Pintu tidak kunjung di buka membuat pak Revan memutuskan untuk mengambil jalan pintas. Ia sedang ancang-ancang ingin mendobrak pintu kamar putrinya yang katanya mahal itu. Belum juga sampai ke pintu langkah pak Revan langsung terhenti saat pintu sudah mulai terbuka.
Sontak Nala kaget melihat papanya benar-benar ingin mendobrak pintu kamarnya.

"Jadi papa beneran mau dobrak pintu kamar Nala?" Tanya Nala kaget.

"Eheemm.. ya gimana.. papa sama mama teriakin kamu gak langsung buka pintu.." jawab pak Revan.

"Papa fikir, papa yang uda tua begini masih sanggup dobrak pintu? Yang ada tulang papa nanti pada remuk tau gak.. lagian kan ada kunci duplikat.. kenapa malah nyari jalan susah sih pah.." ujar Nala sambil geleng-geleng.

RUN ON YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang