BAB 37

686 57 1
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

"Kamu.." gumam Nala kaget saat mendapati Bagas sudah berada di hadapannya dan memegang lengannya dengan sangat erat.

"Maaf.. aku ngikutin kamu sampai rumah.." ujar Bagas.

"Bisa lepasin tangan aku gak?" Ujar Nala.

Bagas pun akhirnya melepaskan lengan Nala yang tadinya ia genggam. Di satu sisi Bagas merasa cukup lega saat ia mendengar kalau saat ini Nala tidak memiliki seorang suami. Namun satu hal yang membuatnya kepikiran adalah perihal putrinya Nala yang bernama Jean. Lantas jika Nala sama sekali belum menikah lalu bagaimana ia memiliki Jean.

"Ada apa lagi? Semua sudah jelas kan.. aku sudah menjelaskan semuanya.. jadi untuk apa lagi kamu kesini.." ujar Nala.

"Maaf kalau aku bikin kamu gak nyaman.. tapi aku minta maaf banget sama kamu.. satu hal lagi yang harus aku pastikan kebenarannya.. aku mohon jawab satu lagi pertanyaan aku ya.. please Nala.. aku mohon.." jawab Bagas memohon agar Nala mau memberinya kesempatan untuk mendengarkannya.

"Oke setelah ini aku harap kita gak perlu ketemu lagi.." ujar Nala.

Bagas kaget mendengar perkataan Nala yang menginginkan ini adalah pertemuan terakhir mereka. Meski begitu Bagas ingin mengesampingkan hal itu. Saat ini ia hanya ingin Nala mau mendengarkannya.

"Maaf kalau pertanyaan ini menyinggung perasaan kamu.. aku cuma mau memastikan aja sama kamu supaya aku gak berfikir hal yang tidak masuk akal.." ujar Bagas.

"Langsung ke intinya aja.." jawab Nala.

"Kalau memang kamu belum menikah lantas putri kamu anak siapa?" Tanya Bagas ragu-ragu namun ia merasa ingin tahu kejelasan perihal status Nala saat ini.

"Maksud kamu Jean? Jean itu putriku.. apa pun yang terjadi Jean adalah putri aku.. ada atau tidaknya ayahnya bahkan ibunya.. Jean tetap lah putriku.. sudah cukup penjelasan dari aku? Aku mau masuk.." jawab Nala lalu beranjak pergi masuk ke dalam rumah meninggalkan Bagas yang masih mencoba untuk mencerna perkataan yang barusan ia katakan.

Jean mengetahui kalau mamanya sudah pulang, ia berlari keluar dan memeluk erat mamanya dengan girang.

"Mama.. mama sudah pulang.. asyiiikkkk.." ujar Jean sambil memeluk mamanya.

"Eh.. kok Jean tau mama pulang? Mama kan belum masuk ke rumah.. dari mana Jean tau mama uda pulang.." tanya Nala.

"Tadi Jean denger suara mobil.. tapi karena mama masih ngobrol sama oom itu, Jean tungguin sampai mama selesai.." jawab Jean.

"Anak pinternya mama.. pinter banget kamu sayang.. yuk kita masuk.." ujar Nala.

"Oom itu gak di suruh masuk ma? Kasian loh dia kehausan pasti.." jawab Jean.

"Gausah sayang.. oom itu gak haus kok.. dia juga uda selesai ngobrol sama mama.. sekarang kita masuk ya.. kamu kan harus istirahat.. kenapa mama uda sampai rumah kamu masih belum tidur juga?" Ujar Nala.

"Hehehehe Jean belum bisa bobo ma.. Jean pengennya ada mama yang nemenin Jean bobo.." jawab Jean.

"Kamu ini manja banget ya.. mentang-mentang tau mama hari ini gak masuk kantor.." ujar Jean sambil mencubit gemas hidung putrinya.

Nala segera membawa masuk putrinya ke dalam rumah. Meskipun putrinya terlihat baik-baik saja, namun tetap saja untuk anak sekecil itu pasti butuh waktu untuk menenangkan dirinya dari kecelakaan yang menimpanya.

Saat ini Nala sedang menidurkan Jean di kamarnya. Raut wajah Jean terlihat bahagia dalam tidurnya. Biasanya Jean tidur siang di temani oleh neneknya. Namun kali ini berbeda ibunya sendiri lah yang menemani tidur siangnya.

RUN ON YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang