BAB 13

889 80 4
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Setelah adegan pertemuan sebelum ya Nala masih memegang kresek berisikan jajanan yang di berikan Bagas kepadanya. Ia terus menatapnya dengan ekspresi wajah bingung.

"Kenapa cuma lo liatin doang sih Nal.. lo gak mau apa begimana ini?" Ujar Lola yang juga ikut bingung dengan sikapnya Nala.

"Gue ya bingung doang kok.." jawab Nala singkat.

"Bingung kenapa? Makin aneh aja ini anak abis ketemu cowok cakep.." ujar Lola sewot.

"Jelas lah gue bingung, dalam rangka apa dia ngasih ini ke gue.. gak ada angin.. gak ada ujan.. lucu gak sih.." jawab Nala, saat Nala berbicara Lola sibuk melihat ke arah langit-langit kantor.

"Mau gimana ada angin sama hujan.. lah kita kan lagi di dalam ruangan.. lo sakit Nal?" Ujar Lola yang salah tanggap.

Nala mengerutkan keningnya menatap Lola yang kebingungan. Lalu ia kembali lagi menatap kresek yang ada di tangannya. Saat beberapa detik kemudian ada sebuah tangan yang hampir saja merebut kresek itu dari tangannya Nala. Beruntung fokusnya Nala tidak teralihkan dan ia bisa menyelamatkan kresek itu walau ia juga tidak mengerti alasan mengapa ia tidak membiarkan kresek itu jatuh ke tangan orang lain.

"Eh buset dah ini anak rusak suasana aja.." ujar Lola nyolot saat mengetahui kalau Vanya hendak mengambil kresek miliknya Nala.

"Cih!! Kek bocah masih makan jajanan.." gumam Vanya mencemooh.

Nala menatap tajam ke arah Vanya karena mendengar ucapannya. Namun Nala enggan menjawab perkataannya Vanya karena pada akhirnya ia pasti yang akan di salahkan lagi. Apalagi saat ini tidak jauh dari mereka berdiri Askara sedang menatap ke arah mereka. Seperti sebelumnya atasannya itu bersikap menyalahkan Nala atas keributan yang terjadi di toilet antara dirinya dan Vanya.

"Udah La.. gausah di gubris orang kayak dia, buang-buang waktu.." ujar Nala mengajak Lola pergi meninggalkan Vanya.

"Uuu dasar lo pick me girl.." ujar Lola.

"Apaan sih.. lebay.." jawab Vanya sombong.

Karena kesal hampir saja Lola ingin memukul Vanya. Beruntungnya Nala langsung mencengah Lola melakukan hal itu. Jika tidak pasti keributan akan terjadi kembali dan pasti Nala lagi yang akan di salahkan.

"Udah La.. ngapain lo buang-buang tenaga ngurusin manusia kayak dia.. mending kita pergi.." ujar Nala sambil menarik lengannya Lola yang sejak tadi berusaha memukul Vanya.

Nala akhirnya berhasil menarik lengannya Lola dan menjauh dari Vanya. Nala benar-benar malas jika harus berurusan dengan Vanya lagi. Nala ingin masa magangnya di jalani olehnya dengan perasaan yang tenang. Sampai pada akhirnya magangnya berakhir dan ia berhenti dari perusahaan.

"Kenapa lo malah halangin gue buat ngasih pelajaran ke nyai ronggeng itu.." ujar Lola kesal.

"Kalo gue gak cegah lo, gue yakin lo bakal jadi korban keduanya Vanya.. orang-orang bakal mikir lo buruk sama seperti gue.." jawab Nala.

"Bodo amat, gak perduli gue.. gue dari awal uda gak demen tuh sama muka songongnya dia.. pantes gak punya temen.." ujar Lola yang terus menerus ngedumel kesal.

Nala langsung cekikikan tertawa melihat tingkahnya Lola. Nala tidak menyangka akan bertemu dengan teman yang baik seperti Lola.

"Kenapa lo malah ketawa.." ujar Lola.

"Engga.. lo lucu banget kalo marah.. kek boneka chucky.. hahahahaha" jawab Nala sambil tertawa ngakak.

"Anjrit.. gue di samain sama chucky.." gumam Lola kesal lalu Lola  memilih pergi meninggalkan Nala yang masih tertawa sendirian.

RUN ON YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang