JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Bagas masih terus berusaha untuk membuat Nala keluar dari mobil. Meski saat ini ia sudah seperti orang gila yang berteriak-teriak di tempat umum. Bagas sama sekali tidak perduli akan hal itu, yang ia tahu hanya bagaimana cara agar Nala mau keluar dan berbicara dengannya. Satpam rumah sakit sudah mulai bergerak saat melihat keributan di depan rumah sakit.
"Mohon maaf ini rumah sakit jika memang ada masalah tolong selesaikan di luar rumah sakit ini.." ujar pak Satpam.
"Justru saya sedang ingin menyelesaikan masalah pak.. dari pada bapak menghalangi saya, mending bapak bantuin saya supaya yang di dalam mobil ini keluar.." jawab Bagas.
Pak satpam berfikir sejenak dan mengerti akhirnya ia mencoba untuk membantu Bagas dengan cara ikut mengetuk kaca pintu mobil. Kesabaran Nala mulai goyah apalagi di tambah dengan kedatangan satpam yang ikut campur dalam masalah mereka.
"Pah.. mah.. Nala selesaikan masalah Nala dulu.. Mama sama papa bawa pulang Jean aja duluan.." ujar Nala.
"Jika sudah selesai telfon papa biar papa jemput lagi.." ujar pak Revan.
"Gapapa pah Nala bisa pulang naik taksi.." jawab Nala.
"Sayang.. mama mau keluar dulu ya.. ada sesuatu hal yang mau mama selesaikan.. Jean pulang dulu sama oma sama opa ya sayan ya.. sampai di rumah Jean istirahat, mama gak lama kok.." ujar Nala mencoba untuk memberi pengertian kepada putrinya.
"Mama mau bicara sama oom itu ya? Kalau uda selesai mama cepetan pulang ya.. Jean pengen di puk-puk sama mama bobonya.." jawab Jean.
"Iya sayang.. jangan nyusahin oma ya.. dengerin apa yang oma katakan.. mama gak lama.." ujar Nala lalu memberikan Jean kepada mamanya.
"Ma.. titip Jean ya.. Nala gak lama.. setelah ini langsung pulang.." ujar Nala.
"Iya.. mama pulang duluan ya.. hati-hati.. selesaikan dengan baik.." jawab Gita.
Nala tidak menyangka kalau akhirnya ia akan menghadapi Bagas setelah sekian lamanya. Nala tidak pernah berfikir kalau hari ini akan datang. Bagaimana pun mau tidak mau ia harus menyelesaikan semuanya dengan sejelas-jelasnya. Nala keluar dari mobil membuat Bagas terlihat lega karena usahanya sejak tadi membuahkan hasil. Setelah Nala turun mobil melaju pergi meninggalkan keduanya yang masih diam membisu.
"Kenapa mereka terlihat seperti patung yang tidak bisa berbicara.. bukan kah ini kesempatan untuk Bagas bertanya apa yang membuatnya penasaran.. kenapa dia malah diam saja seperti itu.." gumam Cicilia yang masih di dalam mobil sendirian.
"Aku gak punya tenaga kalau harus berdiri terus seperti ini.." ujar Nala membuat Bagas tersadar kalau sejak tadi mereka hanya berdiri saja.
"Maaf.. bisa kita bicara sebentar? Kita duduk disana.." jawab Bagas.
Tanpa basa basi Nala berjalan ke arah kursi yang tidak jauh dari mereka berdiri. Bagas mengikuti dari belakang, ada perasaan campur aduk yang ia rasakan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama akhirnya ia bisa bertemu dan bertatap muka lagi dengan wanita yang ia cintai.
"Silahkan kalau memang ada yang ingin di tanyakan.." ujar Nala.
"Emmm.. anu.. itu.. apa ya.. kenapa jadi lupa mau nanya apa.." jawab Bagas sambil menggaruk tengkuknya.
"Kalau begitu aku bisa pulang sekarang kan.." ujar Nala sambil beranjak. Namun mendadak lengannya di genggam oleh Bagas yang menginginkan ia jangan pergi.
Nala menatap ke arah lengannya, sontak Bagas buru-buru melepaskannya."Maaf.." ujar Bagas.
"Putriku lagi sakit, jadi kalau memang gak ada yang ingin di bicarakan.. lebih baik aku segera pulang.." ujar Nala lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
Lãng mạnSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...