JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Hari pertama Nala bekerja kembali setelah mengalami insiden yang cukup membuat semua orang tercengang. Nala berjalan dengan percaya diri namun ia juga merasa malu jika mengingat kejadian waktu itu. Apalagi semua itu terjadi hanya karena seorang laki-laki yang memang pernah singgah di hatinya.
"Kamu jalan aja di samping saya.. jangan terpengaruh dengan pandangan orang.." ujar Askara.
Mendengar perkataan atasannya itu Nala mempercepat langkahnya agar sejajar dengan Askara. Meski semua orang terus saja menatapnya ia kini seperti memiliki pelindung yang akan melindunginya dari pandangan orang.
"Pak.. kira-kira perusahaan akan memecat saya tidak?" Tanya Nala.
"Maksud kamu?" Jawab Askara seketika menghentikan langkah kakinya.
"Ya kan bagaimana pun insiden kemarin terjadi karena saya juga.." ujar Nala.
"Kamu itu korban dari insiden itu, jadi kamu tenang aja.. jangan kawatir, kamu masih bisa tetap bekerja disini dan mendapat nilai untuk tugas kuliahmu.." jawab Askara sambil berjalan dan diikuti oleh Nala.
Nala merasa begitu lega setelah mendengar kalau ia tidak akan menerima hukuman atas insiden yang terjadi. Bagaimana pun ia sangat butuh nilai magangnya untuk mempermudah perjalanan kuliahnya nanti. Mendadak Nala mengingat Vanya yang sudah di pecat dari perusahaan. Entah bagaimana nasib Vanya di kampus, apakah ia akan mengulang magang di perusahaan lain nantinya.
"Pak.. pak.." ujar Nala lagi.
"Apa lagi Nala? Kamu kalau masih punya banyak pertanyaan nanti saja setelah kita di ruangan.." jawab Askara dengan tegas.
"I-iya pak maaf.." ujar Nala lalu ia menutup mulutnya tidak akan lagi bertanya apa pun lagi.
Lola yang sedang sibuk dengan pekerjaannya kaget melihat Nala sudah masuk kantor tanpa mengatakan apa pun padanya. Seketika itu juga ia menghentikan kegiatannya dan lari memeluk sahabatnya itu.
"Kenapa gak bilang gue sih Nal kalo lo masuk hari ini.. gue kan bisa bikin kejutan buat lo.." ujar Lola sambil memeluk erat Nala.
"Lol.. gue gak bisa nafas loh ini.. lo kekencengan meluknya.." jawab Nala sambil menepuk pelan pundaknya Lola.
"Eh.. iya.. iya.. sorry.. sorry, gue kelewat seneng karena lo uda masuk kantor lagi.. gue jadi gak kesepian.." ujar Lola yang kini sudah melepaskan pelukan eratnya.
"Uda kelar kan kangen-kangenannya? Sekarang lanjut kerja.." ujar Askara menghancurkan suasana sedih nan bahagianya Lola.
"Iya pak.. siap pak.. beres pak.. laksanakan!!" Jawab Lola lalu kabur kembali ke meja kerjanya. Lola kode-kode dengan kedipan mata saat istirahat nanti mereka harus ngobrol banyak di rooftop.
"Oke..." jawab Nala sambil nyengir kuda.
Askara menoleh ke belakang menatap Nala yang tak kunjung mengikutinya. Nala pun langsung ngimbrit menyusul Askara dari belakang.
***
Setelah selesai dari tugasnya mengantar Nala ke kantor. Nathan segera kembali pulang ke rumah, namun ia mendadak mengingat momen saat Askara bersama dengan Nala. Nathan mengetahui dengan jelas kalau pria yang ia lihat tadi menaruh hati pada saudara perempuannya itu.
"Kamu kenapa banyak fikiran begitu sayang?" Tanya Gita saat melihat Nathan termenung sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
"Engga ma.. tadi Nala hampir aja di tabrak mobil.." jawab Nathan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
RomansaSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...