JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Bagas di hukum untuk menyadari kesalahannya. Ia tidak di perbolehkan untuk keluar rumah selama seminggu lamanya. Padahal kenyataannya ia memang enggan kemana-mana setelah kejadian beberapa hari yang lalu.
Tok..tok..tok...
"Siapa?" Ujar Bagas.
"Ini aku Cicilia.. apa kamu tidak bosan di kamar terus? Aku bosan Bagas.. aku tidak tau harus melakukan apa.." teriak Cicilia dari balik pintu.
"Kalau kamu bosan, kamu bisa mengajak Galang untuk berkeliling.. aku tidak ingin kemana-mana.. jangan ganggu aku.." jawab Bagas.
Cicilia semakin kesal saja mendengar perkataan sahabatnya itu. Bagaimana bisa ia sudah hampir satu minggu berdiam diri di rumah saja seperti itu. Cicilia terus mengetuk pintu kamar Bagas dengan keras berharap pemilik segera keluar. Namun usahanya sia-sia Bagas sama sekali enggan membuka pintu kamarnya.
"Baiklah.. jika kamu masih senang berada di kamar seperti ayam yang sedang ingin menetaskan anaknya.. aku bisa pergi sendiri.. aku bosan di rumah.. aku mau keluar sendirian.. kalau aku hilang atau kesasar.. kamu tidak perlu mencariku.." teriak Cicilia kesal.
Cicilia pun beranjak pergi dari kamarnya Bagas yang terletak di lantai dua. Dewa hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya itu. Padahal hukuman yang ia berikan hanya lah sebuah candaan. Namun ia tidak menyangka kalau putranya akan benar-benar memilih berdiam diri di kamar.
Ceklek..
Pintu kamar terbuka terlihat Bagas keluar dari kamarnya sambil melirik kesana-kemari. Sepertinya Bagas sedang mencari keberadaan Cicilia yang sejak tadi mengetuk pintu kamarnya.
"Itu temen kamu uda pergi barusan.." ujar Dewa.
"Sebaiknya kamu susul.. bagaimana pun dia baru pertama kali disini.. sebaiknya kamu ajak dia jalan-jalan.. buat apa kamu sembunyi di kamar seperti itu.." ujar Dewa lagi.
"Bagas males kemana-mana pah.. lagian kan buat apa keluar.. Bagas masih rindu sama rumah ini.. papa tau sendiri kan setelah lima tahun lamanya.." jawab Bagas.
"Rumah ini tidak akan lari kemana-mana.. kalau temen kamu ilang bagaimana? Justru itu bikin repot semua orang.. cepetan kamu susul Cicilia.." ujar Dewa yang tidak mau tau lagi dengan segala alasan yang di ucapkan oleh putranya.
"Iya.. iya.. Bagas pergi.." jawab Bagas dengan malasnya.
"Itu anak ngapain juga pergi sendiri.. uda dibilangin pergi sama si Galang aja juga.." gumam Bagas kesal.
Bagas mencari-cari keberadaan Cicilia di rumahnya. Ia berharap sahabatnya itu tidak benar-benar keluar rumah sendirian. Bagaimana pun ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan sahabatnya itu.
Bagas bertemu dengan neneknya yang sedang bersantai sambil minum teh. Namun Bagas enggan menemui neneknya, ia merasa kesal karena neneknya berbohong padanya."Kamu masih marah sama oma?" Tanya omanya Bagas.
"Bagas masih gak mau ngomong sama oma.. oma jahat.. oma bohongin Bagas.. Bagas kecewa sama oma.." jawab Bagas lalu hendak berjalan pergi.
"Oma kan sudah minta maaf sama kamu.. lagian kalau oma tidak melakukan itu pasti kamu tidak akan pulang sampai oma gak ada.." ujarnya dengan raut wajah yang sedih.
Melihat raut wajah neneknya bersedih hal itu membuat Bagas luluh dan tidak tega jika harus berlama-lama ngambek dengan neneknya. Walau kenyataan soal neneknya berbohong dengan mengatakan ayahnya sedang sakit parah. Bagaimana pun Bagas sangat menyayangi neneknya yang selalu menjaga dan menyayanginya dengan tulus.
"Oma jangan ngomong seperti itu.. Bagas mau oma tetep sama Bagas selamanya.. oma harus tetep sehat ya oma.. janji sama Bagas.." ujar Bagas yang kini sudah memeluk erat neneknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
RomansaSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...