BAB 29

667 56 4
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Pak Revan dan Gita begitu antusias saat melihat putrinya sudah sampai di rumah. Mereka begitu penasaran bagaimana hasil dari pertemuan kencan buta tadi.

"Mas Nala uda pulang tuh.." ujar Gita.

"Masa sih, kok cepet banget.. jangan-jangan mereka gak saling tertarik.." jawab pak Revan.

"Jangan asal nebak mas.. kita kan belum tau pasti sebelum Nala cerita.." ujar Gita.

"Assalammualaikum.." ujar Nala mengucap salam.

"Waalaikumsalam.." jawab serentak Gita dan pak Revan.

Pak Revan dan Gita kaget mendapati putrinya membawa pulang paper bag yang jumlahnya cukup banyak. Mereka berfikir pasti semua itu di berikan oleh Dadang.

"Apa itu sayang? Kok banyak banget.." tanya Gita penasaran.

"Ohh ini.. baju mah.." jawab Nala singkat.

"Tapi kenapa sebanyak itu sayang? Kamu jangan boros-boros deh.. nanti kalau yang pake bajunya lemari doang kan jadi mubazir.." ujar Gita yang tidak ingin langsung menebak siapa yang sebenarnya memberikan paper bag sebanyak itu.

"Ih mama ini.. lagian baju ini bukan Nala yang beli sendiri loh ma.. buat apa Nala beli baju sebanyak ini.. baju Nala masih pada bagus-bagus kok.." jawab Nala yang mulai kesal karena di tuduh boros.

"Jadi itu siapa yang membelikannya?" Tanya pak Revan to the point.

"Ini yang beli pak Askara pah.." jawab Nala.

"Askara? Siapa Askara? Bukannya kamu papa minta bertemu dengan Dadang anak sahabat papa.. kenapa kamu malah jalan sama orang lain.. kamu mau bikin papa malu Nala?" Ujar pak Revan yang mulai naik urat.

"Sabar pah.. mama tau kok siapa pak Askara itu.. dia atasannya Nala di kantor pah.." nyeletuk Gita mencoba menenangkan suaminya.

"Atasan kamu di kantor? Kamu menjalin hubungan dengan atasan kamu Nala? Kamu tidak takut kalau dia sudah beristri? Papa gak mau ya kamu berbuat macem-macem.. inget jangan bikin malu keluarga.. papa menjodohkan kamu dengan Dadang supaya kamu bisa hidup bahagia tanpa masalah apa pun.. jangan seperti kemarin, apalagi ini jika kamu nantinya berhadapan dengan istri orang.. papa uda gak tau lagi mau letakin wajah papa dimana.." ujar pak Revan ngedumel hebat.

Gita sampai memegang kepalanya karena mendadak pusing melihat suaminya mengomel. Nala yang bingung dengan papanya semakin sulit untuk menjawab. Padahal yang berniat menjodohkan dirinya dengan pak Askara adalah papanya sendiri. Lantas kenapa papanya malah berbicara ngelantur sana sini.

"Kan papa sendiri yang mau menjodohkan Nala dengan pak Askara.. kenapa malah papa yang nuduh Nala menjalin hubungan dengan suami orang.. pak Askara itu masih lajang pah.. dia belum nikah.." jawab Nala.

"Papa menjodohkan kamu itu dengan Dadang bukan Askara.. Dadang anak dari sahabat papa Nala.." ujar Pak Revan.

"Tunggu.. tunggu.. sepertinya ini salah paham.. papa taunya anak sahabat papa itu bernama Dadang... sedangkan putri kita merasa kalau yang akan di jodohkan dengan Nala itu Askara.. jangan-jangan Dadang itu bener-bener Askara mas.." gumam Gita mencoba untuk meluruskan keadaan.

Pak Revan menatap bingung ke arah istrinya, namun karena penasaran dengan apa yang terjadi. Agar semuanya jelas dan tidak ada yang salah paham lagi. Pak Revan memutuskan untuk bertanya langsung dengan sahabatnya. Siapa sebenarnya nama anak sahabatnya itu.

"Papa mau telfon pak Sawijo.. supaya semua jelas.. papa akan tanya langsung siapa nama anak sahabat papa itu.." ujar pak Revan.

"Iya papa tanya deh biar jelas dan papa bisa percaya dengan yang Nala katakan.." jawab Nala.

RUN ON YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang