JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Galang dan Jean sampai di rumah sakit dimana ibunya sedang berjuang untuk melahirkan calon adiknya ke dunia. Jean terlihat tidak sabaran ingin menemui ibunya, bahkan ia sedikit berlari karena tidak sabaran. Tanpa sengaja Jean malah tersandung dan jatuh tepat di hadapan seorang pria yang sedang membawa beberapa obat di tangannya.
"Jeaaaaannn..." teriak Galang.
"Jean gapapa kok oom Galang.. Jean gak nangis, Jean gak boleh nangis.. mama lagi berjuang kan oom.." ujar Jean.
"Anak pinter.. yukk bangun.. mama pasri gak sabar ketemu Jean.. adik bayi juga gak sabar ketemu kakak Jean.." gumam Galang.
Tanpa keduanya sadari pria itu terpaku menatap ke arah Jean yang terjatuh. Namun ia tidak bisa melakukan apa-apa bahkan hanya untuk sekedar menunjukkan diri di hadapannya Jean. Ia pun memilih pergi meninggalkan tempat itu sebelum keduanya menyadari akan kehadirannya.
"Gimana sih itu orang.. ngeliat anak kecil jatuh, gak ada iba-ibanya.. malah melongos pergi gitu aja.. dasar gak ada simpatinya.." gumam Galang kesal sambil menatap ke arah pria yang mendadak pergi itu.
"Kenapa oom? Tanya Jean.
"Gapapa Jean.. yauda yukk kita pergi tapi jangan lari ya.. nanti jatuh lagi.." jawab Galang. Jean menganggukkan kepalanya patuh. Untuk menghindari agar Jean tidak berlari lagi. Galang memutuskan untuk menggendong Jean. Karena jika Jean sampai terjatuh lagi dan terluka maka ia tidak akan bisa menghindar dari omelannya Bagas.
"Maafin papa Jean.. papa gak boleh muncul di hadapan Jean lagi.. papa kangen sama Jean.. papa pengen peluk Jean, papa juga pengen ngajakin Jean main.. tapi papa gak bisa melakukan itu.. papa malu.." gumam Andi yang merasa terpukul. Ia sangat merindukan putrinya setiap hari.
Namun jika ia menemui putrinya dan mengatakan kalau dirinya adalah papa kandungnya. Andi yakin Jean akan bingung akan hal itu. Saat Andi merasa rindu dengan putri kecilnya itu ia memilih memantau dari kejauhan.
Setiap sepulang sekolah Andi selalu menunggu di depan sekolah hanya berharap bisa melihat putri kecilnya itu. Meski hanya melihat dari kejauhan sudah bisa mengobati kerinduannya.
"Mas.. Jean belum sampai?" Tanya Nala yang merasa heran mengapa putrinya belum juga sampai. Padahal jika ia lihat jam seharusnya Jean sudah pulang sekolah.
"Sabar sayang.. mana tau jalan lagi macet.. lagian kalau memang ada apa-apa pasti Galang nelfon kok.. kamu istirahat aja ya.. kan capek habis berjuang tadi.." jawab Bagas sambil membereskan pakaian bayi yang berserakan karena harus buru-buru mengambil pakaian bayi tadi.
"Tapi kok lama banget sih mas.. coba deh telfon mas Galang.. aku kawatir loh ini.." ujar Nala memaksa.
"Iya.. iya.. sebentar mas telfon dulu Galangnya.." jawab Bagas lalu ia segera mengambil ponselnya.
Belum sempat Bagas menelfon Galang terlihat pintu ruangan terbuka. Jean masuk dengan riang gembira dan langsung berlari ke arah ranjang ibunya.
"Maaaammaaaaa.. Jean datang.. mana adik bayinyaaaaaa..." teriak Jean.
"Sssstttttt sayang.. jangan teriak-teriak nanti pasien lain kaget loh.." ujar Nala memperingati putrinya.
"Ohh iya.. maaf ma.. Jean gak teriak lagi tapi Jean bisik-bisik aja ya ma.."
"Maaa adik bayinya mana? Jean mau lihat adiknya Jean.." ujar Jean dengan suara rendah persis seperti sedang bisik-bisik.
Nala dan Bagas saling pandang keduanya sekuat tenaga menahan diri agar tidak melontarkan tawa. Nala yang baru saja selesai melahirkan tidak boleh tertawa terbahak-bahak karena jika ia lakukan itu akan membuat perutnya terguncang-guncang.
![](https://img.wattpad.com/cover/304708932-288-k943036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
RomanceSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...