JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Dewa sedang membaca koran di temani segelas kopi hitam panas yang biasa ia minum setiap paginya. Awalnya Dewa tidak menyukai kopi hitam namun semakin bertambahnya usia kini ia sudah seperti pria paruh baya kebanyakan yang suka menikmati kopi panas di pagi hari.
"Ini berita di koran kenapa isinya Sambo melulu sih.. sekali-sekali gue gitu yang di beritain.. pengusaha kaya dan dermawan Dewa Pradikta Wicaksono... keren tuh.." gumam Dewa.
"Pengusaha kaya dan dermawan tapi sayang jomlo dan kesepian.." nyeletuk Bagas yang baru saja turun dari tangga.
Dewa menatap jengkel ke arah putra satu-satunya itu yang saat ini sedang mengejeknya. Padahal meskipun ia jomlo tidak sedikit pun ia merasa kesepian.
"Jomlo dan kesepian? Kamu mau remehin papa ini ceritanya? Gini-gini papa masih banyak yang suka loh.. banyak yang ngantri malahan.." ujar Dewa sambil menunjukkan pesonanya di hadapan putranya.
"Apaan sih pah.. kalau uda tua ya tua aja.. gausah sok-sokan anak muda.. yang masih muda itu Bagas bukan papa.." jawab Bagas sambil mengambil roti dan mengoleskan selai coklat kesukaannya.
"Kamu sepele, waktu papa masih muda dulu.. papa itu cowok populer di kampus.. semua cewek ngantri pengen jadi pacar papa.. tapi papa gak mau.. papa kan tipe cowok yang setia.." ujar Dewa membanggakan dirinya.
"Setiap tikungan ada gitu pah?" Ujar Bagas sambil menyunggingkan senyum mengejeknya.
"Ya gak gitu juga dong.. udah gausah di bahas lagi.. papa sampe lupa mau kasi kabar ke kamu.. nanti malam kita ada pertemuan makan malam sama temen papa yang anaknya mau papa kenalin ke kamu.." ujar Dewa sambil meletakkan korannya ke atas meja.
Bagas terdiam sejenak saat ia mendengar perkataan papanya perihal perjodohan yang memang akan ia lakukan dengan anak dari teman bisnis papanya. Namun ia tidak berfikir secepat ini, tidak Bagas hanya melupakan sejenak kenyataan itu. Ia lupa kalau ia sudah berjanji akan menemui wanita yang akan di jodohkan dengannya nanti.
"Kamu gak lupa kan sama janji yang uda kamu buat sama papa?" Tanya Dewa.
"Engga kok pah.. Bagas inget dengan janji itu.." jawab Bagas yang mulai tidak bersemangat.
"Bagus lah.. kamu temui dulu gadis itu, jika kalian memang cocok ya silahkan lanjutkan.. jika memang tidak cocok papa juga tidak akan memaksa.. malam ini kamu kosongkan jadwal ya.. kita makan malam bersama mereka.." ujar Dewa.
"Papa kan tau kalau Bagas gak pernah kemana-mana sepulang dari kantor.." jawab Bagas.
"Oh iya papa lupa.. papa punya anak cowok tapi kesannya kayak punya anak gadis yang demen dirumah.. bagus lah.. nanti malam kamu pakai pakaian yang rapi.. supaya terkesan baik.. oke.. papa mau pergi dulu.. ada urusan mendadak.." ujar Dewa.
Bagas hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. Dewa tidak lupa menyeruput kopinya sedikit baru ia langsung berangkat. Sedangkan Bagas moodnya benar-benar tidak baik-baik saja. Memikirkan malam nanti ia harus menemui wanita yang akan di jodohkan dengannya. Sementara saat ini ia yang mulai memutuskan untuk berjuang mendapatkan hati Nala. Hal itu membuat Bagas bingung dengan semuanya.
"Gapapa.. gue temui cewek itu malam ini.. lagian papa gak akan maksa gue untuk menerima kan.. kalau gue ngerasa gak cocok ya bisa aja perjodohan ini gak akan terjadi.." gumam Bagas optimis.
Bagas mempercepat sarapan paginya karena harus segera ke kantor. Namun ada hal yang harus ia lakukan sebelum ke kantor.
"Ma... pa.. Nala berangkat.. Assalammualaikum.." teriak Nala.
"Waalaikumsalam.." jawab Gita dan pak Revan serentak.
"Anak itu ya.. gak bisa kalau gak teriak-teriak.." gumam Gita.
![](https://img.wattpad.com/cover/304708932-288-k943036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
RomanceSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...