SEQUEL II DOSBING GALAK
Spesial story about Nala..
Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you..
Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci..
Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta?
"Gue gak akan pern...
Galang masih terpelongo mendengar kenyataan yang dikatakan oleh Bagas. Bagaimana bisa seorang gadis seperti Nala mencoba melamar seorang laki-laki.
"Jadi, problem yang kalian miliki itu ini? Gilak.. sumpah gak nyangka gua Nala bisa seberani itu.. dia ngelamar lo dan konyolnya lo tolak Gas.. kasian Nala baru juga jatuh cinta, tapi cintanya langsung kandas.. pantes aja Nala sebenci itu sama lo.." ujar Galang.
Mendengar perkataannya Galang membuat Bagas kaget. Apalagi saat mengetahui bahwa saat ini Nala membencinya.
"Jadi Nala beneran benci sama gue.." gumam Bagas.
"Ya jelas lah.. gua kalau jadi Nala juga bakal bersikap yang sama, malah gua bakal bikin lo nelan ludah lo sendiri karena uda nyakitin hati gua.." ujar Galang.
"Kenapa jadi lo yang baperan Lang.." jawab Bagas.
"Lah kan gua cuma memposisikan diri gua aja seandainya gua jadi Nala.." ujar Galang.
Bagas terdiam seolah sedang memikirkan sesuatu. Ia memang sedang menjilat ludahnya sendiri. Saat ini, bukan bahkan sejak dulu ia juga sudah mulai menaruh hati kepada Nala. Hanya saja menimbang Nala yang masih sangat muda ia tidak pernah berfikiran untuk menjalin hubungan dengan Nala pada saat itu.
"Kok lo diem? Jangan bilang apa yang gua bilang bener.. lo lagi jilat ludah lo sendiri.." ujar Galang lagi.
"Lo gak salah Lang.. sebenernya gue juga uda punya perasaan sama Nala.. tapi ya lo mikir aja, masa gua jalan sama bocil.. apa kata orang tuanya Lang.. lo tau kan gimana galaknya oom Revan.. mau di bakar hidup-hidup gue pacarin anak gadis kecilnya.." jawab Bagas.
"Ya kan sekarang Nala gak kecil lagi.. uda gede dia tuh.. makin cantik malahan.." ujar Galang memberikan gambaran bagaimana Nala saat ini.
"Iya gue tau soal itu.." jawab Bagas.
"Lo tau? Jangan bilang sekarang gantian lo yang jadi penguntitnya Nala.." ujar Galang menebak-nebak.
"Apaan sih.. sok tau lo.. uda sana kerja lo.. ngajakin gue gosip aja.. sono pergi.." ujar Bagas mengusir Galang.
Bagas tidak ingin Galang bertanya lebih jauh lagi. Karena apa yang Galang fikirkan saat ini memang lah benar. Seperti sedang bertukar posisi beberapa tahun ini Bagas lah yang sering diam-diam menguntit Nala saat di kampus. Namun meski ia melihat Nala sudah beranjak dewasa ia sama sekali belum memiliki nyali untuk mendekati Nala. Hingga akhirnya papanya mengatakan akan menjodohkannya dengan putri dari kolega kerja papanya.
Awalnya Bagas ingin menolak perjodohan itu namun saat papanya mengatakan semua itu demi perusahaan. Akhirnya mau tidak mau Bagas menyanggupi namun dengan syarat jika mereka tidak memiliki kecocokan. Bagas boleh membatalkan perjodohan itu.
"Lo ngusir gua setelah info yang uda gua kasih ke lo soal Nala.. wahh.. lo berubah jadi bos sadis ya Gas.. gua gak nyangka Gas.. sumpah gua sakit hati sama lo.. bye.." ujar Galang yang penuh drama.
Bagas geleng-geleng kepala melihat karyawan sekaligus sahabatnya itu. Padahal Galang tidak memberikan info yang cukup banyak untuknya. Namun setelah mengetahui kenyataan kalau Nala saat ini membencinya Bagas cukup merasa sedih. Namun ia sedikit merasa lega karena jika Nala masih memiliki perasaan padanya, Bagas cukup merasa bersalah karena memang saat ini yang membuatnya tidak bisa mendekati Nala adalah karena perjodohan itu.
Bagas mengambil ponsel yang ada di mejanya membuka folder galery yang tersimpan di ponselnya. Melihat beberapa foto yang tersimpan di galery itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.