JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Bagas sedang sibuk melamun sambil menatap langit-langit dari kaca jendela kantornya. Pertemuan tanpa sengaja kemarin dengan Nala membuatnya jadi kefikiran. Apalagi Nala bersama dengan seorang pria di mobil. Hal itu membuat Bagas semakin penasaran saja. Namun bertanya dengan sahabatnya belum tentu menjadi pilihan yang tepat.
"Kemarin Nala sama siapa ya.. kok mereka asik banget ngobrolnya.. kalau bener pria itu kekasihnya Nala.. kenapa Nala yang bawa mobil.. gak mungkin kan Nala jadi neng grab.." gumam Bagas yang merasa penasaran.
Tok...tok...tok...
Pintu ruangan terus menerus di ketuk namun Bagas masih saja sibuk dengan lamunannya. Membuat seseorang yang ada diluar menjadi kesal karena lelah menunggu dan mengetuk."Ini orang kenapa gak jawab-jawab sih.. lagi bertelur apa ya.. " gumam Galang kesal.
Setelah lulus bangku kuliah Galang kembali ke negaranya untuk mencari pekerjaan. Namun bukan lah hal yang mudah untuk mencari pekerjaan meski ia lulusan luar negri. Persaingan sangat ketat bahkan tidak hanya dengan pelamar lainnya. Melainkan dengan pelamar-pelamar yang memiliki koneksi di perusahaan tersebut. Saat Galang merasa frustasi karena sulitnya mendapat pekerjaan. Galang mencoba melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang baru saja dibangun. Berharap akan ada kesempatan untuknya.
"Gua pastiin kalau di perusahaan ini gue juga gak keterima.. gue bakar ini perusahaan.." gumam Galang kesal karena merasa frustasi.
Dengan langkah percaya diri Galang masuk ke dalam perusahaan. Meski ia tidak yakin akan di terima namun ia tetap berusaha dan berdoa.
"Permisi mbak.. saya dipanggil untuk melakukan wawancara.." ujar Galang.
"Oh.. itu mas.. langsung aja ke ruangan bapak.." jawab resepsionis.
"Maaf, ruangannya dimana ya mbak.." tanya Galang lagi.
"Diatas mas.. langsung aja ke lantai paling atas.. nanti mas bisa nanya dimana ruangannya pak Bagas.." jawab Resepsionis lagi.
Galang hanya menganggukkan kepalanya saja sambil kebingungan. Ia merasa tidak asing dengan nama yang di sebutkan oleh resepsionis. Namun ia tidak berfikir nama itu sama dengan orang yang ia maksud.
"Bagas? Kok bisa samaan sama si bocah kalem.. hahahaha lama juga gak ketemu dia.. jadi kangen gua.." gumam Galang yang sudah berada di lift menuju ke lantai atas.
Nala sedang sibuk membawa berkas-berkas menuju keruangan rapat. Hari ini mendadak Askara mengadakan rapat. Hal itu membuat Nala kerepotan menyiapkan ruangan rapat bersama dengan anak magang lainnya.
Gubraaaakkkkk..
Berkas yang ada di tangannya Nala jatuh berserakan di lantai karena tanpa sengaja menubruk Vanya yang juga sedang berjalan. Nala melihat berkas-berkas itu berserakan membuatnya jadi semakin kesal karena harus mengutip satu persatu."Nya.. tolongin gue dong.." ujar Nala meminta Vanya untuk menolongnya agar mempersingkat waktu. Namun Vanya hanya diam saja melihat Nala kerepotan mengumpulkan berkas yang berserakan.
Nala memutar matanya ke arah atas menatap Vanya yang hanya diam menatapnya. Nala merasa dongkol berasa sedang berbicara dengan tembok Cina raksasa.
"Kok lo diem aja sih Nya.. tolongin dong ini.. gue buru-buru nyiapin buat rapat pak Askara.." ujar Nala lagi memaksa.
"Siapa lo nyuru-nyuru gue.." jawab Vanya sambil berjalan pergi meninggalkan Nala sendirian dengan berkas yang berserakan.
Dongkol Nala benar-benar merasa dongkol dengan sikapnya Vanya. Nala berfikir Vanya terlalu sombong dan angkuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/304708932-288-k943036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
Storie d'amoreSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...