JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Nala sedang dalam perjalanan kembali kerumahnya. Rutinitas yang ia lakukan untuk beberapa bulan ini adalah rumah dan kantor saja. Nala sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk pergi bersenang-senang hanya untuk menenangkan fikirannya. Askara bosnya sangat membuatnya kelelahan. Setiap hari Nala harus kesana kemari hanya untuk mengambil berkas keperluannya Askara.
"Kenapa kerja kantoran melelahkan gini ya.. tenaga gue habis karna musti kesana kemari.. bisa gak sih pindah ke departement lain.. gak sanggup gue punya atasan kek si Askara itu.." gumam Nala kesal.
"Astaghfirullah.. gak boleh gitu Nala.. gimana pun dia lebih tua dari lu.." ujar Nala sambil menepuk bibirnya sendiri.
Nala kembali fokus menyetir namun mendadak pandangannya tertuju kearah kanan. Dimana seseorang sedang berdiri sambil menunggu sesuatu.
"Eh itu bukannya.. aduh siapa.. gue lupa.. temennya kak Bya.. ahh iyaa kak Galang.." gumam Nala.
Nala langsung banting setir ke arah kanan dan menghentikan laju mobilnya. Galang yang sedang menunggu taksi terheran-heran saat melihat mobil berhenti di hadapannya.
"Mobil siapa nih? Kenapa berenti ngedadak gini depan gua.. apa karna gua berdiri sendirian disini dikiranya gua lagi menjajakan diri.." gumam Galang.
Saat Galang melihat sebuah kaki dengan high heels turun dari mobil. Ia kaget apa yang ia fikirkan ternyata benar. Yang mengendarai mobil itu adalah seorang wanita.
"Anjiirrrr.. bener nih cewek yang punya.." gumam Galang.
Namun saat Nala benar-benar sudah keluar dari dalam mobil. Galang menatap dengan seksama siapa gadis yang berdiri di hadapannya saat ini.
"Bukannya lu adik iparnya Bya.. yang waktu itu sering nguntit si Bagas kan.." ujar Galang.
"Gausah bahas soal masa lalu deh kak.. gak lucu.. balik lagi aja dah gue.. males di kecengin gini.." jawab Nala kesal.
"Eh.. eh.. gitu aja ngambek ini bocah.." ujar Galang.
"Aissshhhh.. bocah.. bocah.. cantik langsing begini dibilangin bocah.. gue bilangin ke kak Bya loh.." jawab Nala mengancam Galang.
"Hahahaha bisa aja ini bocah.. eh sorry.. ngomong-ngomong habis dari mana? Kok rapi amat.." ujar Galang.
"Pulang magang dong.. kak Galang ngapain disini sendirian?" Jawab Nala.
"Ceilahh uda magang aja ini anak.. perasaan terakhir ketemu masih jadi anak sekolahan.. gue abis pulang ngantor dong.." ujar Galang.
"Mau tumpangan gak.. sekalian jalan kak.." jawab Nala.
"Boleh sih.. tapi bukan karena ada maunya kan?" Galang menebak maksud dari tawarannya Nala.
Bugh!!
Pukulan dari Nala mendarat di lengannya Galang."Kagak ish.. ikhlas gue kak ikhlas.. beneran.. kasian soalnya ngeliat lo kak berdiri sendirian disini.. mana kagak ada taksi yang lewat lagi.." ujar Nala.
Akhirnya dengan seikhlas hati Galang ikhlas ikut naik mobil bersama dengan Nala. Ia pun merasa bersyukur tidak harus mengeluarkan ongkos taksi.
"Ape lu.. tak bilangin mama loh ya.. " ujar Alena mengancam.
"Bilang aja sono.. mama gak dirumah.." jawab Ardha sambil membawa seember kecil air yang berisikan tepung berwarna.
"Mama di rumah tante Lani Al.." ujar Arsya.
"Tuh Arsya bilang mama di rumah tante Lani.. kalau aku teriak pasti mama bakalan denger.." jawab Alena mencoba untuk mengulur waktu.
"Coba aja gih teriak.." ujar Ardha.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
RomanceSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...