END

1.1K 46 3
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Hari pernikahan Nala dan Bagas pun akhirnya tiba. Awalnya mereka ingin mengadakan pesta mewah untuk merayakan pernikahan mereka. Namun mengingat banyaknya kejadian yang terjadi kemarin-kemarin. Akhirnya Bagas dan Nala memutuskan untuk menikah dengan cara yang sederhana saja. Menikah di Kantor Urusan Agama dan mengadakan pesta kecil-kecilan yang di hadiri oleh anak-anak yatim piatu. Mereka berdua berharap pernikahan mereka akan bahagia meski tidak dengan pesta bermewah-mewahan.

"Selamat ya sayang.. akhirnya putri mama menikah juga. " ujar Gita sambil mencium putrinya.

"Makasi ya ma.. doa mama akhirnya Nala bisa menemukan kebahagiaan  Nala.." jawab Nala merasa bersyukur.

"Papa di lupain nih.. masa papa gak ikutan di peluk juga.." ujar Pak Revan cemburu.

"Yaaahhh ngambek deh.. ngambek deh.." gumam Nala lalu memeluk erat ayah terhebat yang pernah ia miliki.

"Nala sayang sama mama juga sama papa.. makasih uda mau jadi orang tuanya Nala.. Nala beryukur banget..." ujar Nala.

"Harusnya mama dan papa yang mengatakan itu.. kami beruntung memiliki kamu sayang.." ujar Gita.

"Lebay banget sih papa sama mama.. kayak Nala mau pindah ke luar negri aja.. pake nangis-nangisan segala.." gumam Nathan.

"Hussshh kamu.. gak boleh ngomong gitu.. papa sama mama tuh pasti sedih dan berat ngelepas anak perempuannya.. kamu belum punya anak makanya belum paham.." ujar Pak Abi.

"Emangnya mas Abi uda paham soal itu?" Tanya Nathan.

"Ya sedikit banyak uda mulai paham.. tapi Alena masih bocah juga.. jadi hal yang seperti itu masih lama lah mas rasain.." jawab pak Abi.

"Yaaahh berarti endingnya mas Abi cuma sotoy doang dong.." ujar Nathan kesal.

"Bukan sotoy Nathan.. susah ya ngomong sama kamu.. kamu ini masih bocah ya.. kesel mas sama kamu.. sini mas pites kamu.." jawab Pak Abi.

"Idih apaan.. pergi sono.. enak aja mau pites orang seenaknya.. wuuuu dasar mas Abi sok tau.." teriak Nathan lalu berlari menjauhi pak Abi yang hendak mengejarnya.

"Liat tuh ma.. mas Abi sama Nathan uda kayak anak kecil aja lari-larian.." ujar Nala.

"Bukan cuma mereka doang yang kayak anak kecil.. tapi kamu juga.. bagi papa sama mama kalian bertiga itu masih kecil.. masih bocah.." ujar pak Revan.

Bagas dan Dewa sedang duduk bersama sambil melihat bagaimana keluarga cemara yang sedang menunjukkan kasih sayang mereka. Bagas dan Dewa tidak bisa seperti mereka karena memang mereka hanya berdua saja tanpa sosok seorang ibu yang menemani. Namun meski begitu Bagas merasa bersyukur meski hanya berdua dengan papanya. Kehidupannya di balut dengan kekayaan yang tiada habisnya. Hal itu sudah bisa membuat Bagas merasa bersyukur.

"Makasi ya pah uda jagain Bagas dari kecil sampe sekarang.." ujar Bagas.

"Waduhh ada apa ini? Kok tiba-tiba banget.. kamu bukan pengen kita pelukan kayak teletabis kayak mereka kan?" Tanya Dewa kaget.

"Papa emang gak bisa di ajak serius ya.." jawab Bagas kesal.

"Lohh kan kamu uda seriusin Nala .. masa mau seriusin papa.." ujar Dewa yang semakin menbuat putranya kesal.

"Udah ah Bagas gak mau ngomong lagi.. papa bikin kesel.." jawab Bagas.

"Hahahaahaha masa pengantin baru ngambek.." ujar Dewa menggoda putranya.

Bagas membuang wajahnya ke arah lain karena kesal. Namun ia hanya kesal sekejap karena merasa paham kalau papanya memang seperti itu. Mereka tidak bisa menunjukkan kasih sayang dengan cara seperti orang lain. Namun papanya adalah orang yang selalu mendukungnya dalam hal apa pun termasuk soal uang. Papanya tidak pernah perhitungan padanya bahkan kalau bisa seluruh harta yang di miliki papanya semua akan di berikan kepadanya.

RUN ON YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang