JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Pak Abi di minta untuk menyambut kedatangan rombongan calon suaminya Nala. Ia berdiri dengan antusias bersama dengan pak RT dan juga pak Imam. Sedangkan pak Revan berada di dalam rumah bersama dengan putri bungsunya.
"Pah.. papa gak mau ngomong apa-apa ke Nala?" Tanya Nala.
"Ngomong apa? Apa yang harus papa bicarakan sama kamu.." Jawab pak Revan.
"Papa jangan gitu ih.. masa gak ada yang mau di omongin gitu.. biasanya kan seorang ayah kalau ngeliat putrinya mau di lamar tuh terharu gitu.. kok papa biasa aja.. papa gak sayang sama Nala?" Ujar Nala sambil bermanja-manja dengan ayahnya.
"Ya kan itu orang lain.. kalau papa kan engga.. masa papa harus nangis di depan kamu.. dimana harga diri papa sebagai seorang laki-laki.." jawab Pak Revan.
"Gayamu pah pake ngomongin harga diri segala.. semalem itu siapa yang nangis-nangis sampe ingusan.. siapa pah?" Nyeletuk Gita.
"Jangan percaya omongan mamamu.. itu bukan papa yang nangis.. mama kamu yang nangis tapi bilangin papa.." ujar pak Revan masih dengan pendiriannya.
Nala tertawa melihat papanya yang mencoba untuk menutupi kesedihan dan kebahagiaannya. Nala jelas mengetahui di balik itu semua orang yang paling sedih sekaligus bahagia adalah ayahnya.
"Nala sayang banget sama papa.. Nanti kalau Nala uda nikah, Nala tetep jadi putri papa yang paling sayang ke papa.. jadi papa tenang aja ya.. Nala gak kemana-mana.." ujar Nala sambil memeluk erat pak Revan.
Pak Revan terus berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh. Hatinya begitu teriris mendengar perkataan putrinya. Mengetahui kenyataan kalau putrinya akan di pinang oleh laki-laki lain. Pak Revan merasa tidak rela namun bagaimana pun ia harus melepas putrinya agar bahagia dengan laki-laki pilihannya.
"Udah.. udah.. jangan sedih-sedihan nanti makeup kamu luntur.." ujar pak Revan mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Itu sepertinya calon kamu uda dateng.. buruan balik ke kamar.. jangan keluar sebelum di panggil.." ujar pak Revan lagi.
Suara berisik terdengar sampai ke dalam yang itu artinya rombongan sudah datang. Pak Abi dan yang lain menyambut kedatangan calon besan mereka.
"Silahkan masuk.. monggo silahkan.."
Bagas terlihat tampan dengan balutan kemeja batik perpaduan hitam dan coklat. Begitu juga dengan Dewa yang juga tidak kalah tampan dari putranya.
"Bagas... silahkan masuk.." ujar pak Abi sambil bersalaman dengan mantan muridnya di kampus.
"Siap pak.. terima kasih sudah menyambut saya dan keluarga.." jawab Bagas.
"Hahahaha kamu kelihatan sangat tampan hari ini.." ujar Pak Abi memuji.
"Bapak bisa aja.." jawab Bagas malu.
"Jangan panggil saya bapak dong.. saya kan bukan dosen kamu lagi.." ujar pak Abi.
"Jadi saya harus panggil apa pak?" Tanya Bagas.
"Panggil aja mas.. Mas Abi.. kan enak.. lagian kan kamu bakalan jadi adik ipar saya.." jawab pak Abi.
Nala sudah kembali ke dalam kamarnya, saat mendengar kalau rombongan sudah datang. Mendadak ia merasa gugup jantungnya berdegub kencang tidak seperti saat lamaran waktu itu. Pintu kamar terbuka membuat Nala kaget sesaat namun ternyata yang masuk adalah putrinya.
"Mama.. mama kok sendirian di kamar?" tanya Jean yang sudah berpakaian rapi ala princess.
"Eh sayangnya mama.. sini temenin mama disini.." ujar Nala.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
Roman d'amourSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...