BAB 33

662 45 2
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Bagas sedang duduk di mobil sendirian menunggu Cicilia dan Galang kembali dari toilet minimarket. Mendadak selama perjalanan Cicilia merasa ingin buang air kecil. Akhirnya Galang memutuskan untuk berhenti di minimarket terdekat. Padahal hanya butuh waktu lima belas menit lagi mereka akan sampai di rumah. Namun karena Cicilia tidak bisa menahannya lagi akhirnya solusinya mereka mencari toilet.

"Lama banget sih si Cicilia.. mereka ke toilet apa ketiduran.." gumam Bagas kesal.

Tanpa sengaja Bagas melihat satu sosok yang ia kenali. Terlihat seorang laki-laki bersama dengan seorang wanita baru saja keluar dari gedung tepat di sebelah kanan minimarket yang baru di masuki oleh Galang dan Cicilia. Di sisi lain ia juga melihat seorang wanita yang sangat ia kenali baru saja keluar dari sebuah restaurant bersama dengan seorang anak kecil. Bagas terlihat begitu kaget dengan pertemuan yang begitu membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.

"Apa yang terjadi sebenarnya.. dia bersama wanita lain sedangkan istrinya sedang bersama putrinya di sisi yang lain? Dia selingkuh? Brengsek.." gumam Bagas emosi.

Nala sedang berjalan bersama putrinya menuju ke mobilnya yang terparkir. Mereka terlihat bahagia setelah selesai makan enak di restaurant.

"Ma.. mama.. kapan-kapan kita kesini lagi ya.." ujar Jean sambil nyengir kuda.

"Hahahahaha kamu suka sama makanan yang di restaurant tadi sayang?" Tanya Nala.

"Heeemmm.. Apalagi ice creamnya ma.. enak banget ma.. Jean suka banget ma.. ada buah stobelinya.." jawab Jean.

Saat sibuk dengan obrolan makanan yang mereka makan. Mendadak Nala mendengar keributan yang tidak jauh dari tempat mereka berada. Orang-orang terlihat berkerumun membuatnya tidak bisa melihat apa yang terjadi. Jean pun ikut menatap ke arah kerumunan dengan pandangan bingung.

"Ma.. mereka itu lagi ngapain ma?" Tanya Jean.

"Mama juga gak tau sayang.. yuk mending kita sekarang pulang.. oma sama opa pasti nungguin kita.." jawab Nala.

"Tapi pulangnya beli martabak ya ma.. buat oma sama opa.." ujar Jean.

"Siap sayang.." jawab Nala.

Mereka pun masuk ke dalam mobil memutuskan untuk segera pulang. Kerumunan itu semakin ramai saja karena teriakan seorang wanita yang melihat pasangannya sedang di pukuli habis-habisan. Bagaimana mungkin ia akan diam saja melihatnya.

"Stop... berhenti.. tolong.. jangan pukuli lagi.. stop..." teriaknya.

"Diam lo.." ujar Bagas.

Bagas terus saja memukuli pria yang kini berada di bawahnya. Tidak ada perasaan ampun baginya saat ia memukulinya dengan sangat keras. Namun pria itu sama sekali tidak meminta ampun akan hal yang di terima olehnya. Orang-orang yang sedang menonton kejadian tersebut segera memutuskan untuk menelfon pihak kepolisian. Karena mereka fikir pihak kepolisian jauh lebih bisa mengatasi kebrutalan yang mereka lihat saat ini.

Galang dan Cicilia baru saja keluar dari minimarket setelah selesai menemani Cicilia yang ingin buang air kecil. Saat hendak berjalan mata Galang tertuju ke arah kerumunan yang tidak jauh dari dimana mobilnya terparkir. Rasa penasaran Galang pun mulai muncul ia ingin melihat apa yang terjadi disana.

"Kamu kembali duluan ke mobil.. saya ingin melihat apa yang terjadi sana.." ujar Galang lalu pergi meninggalkan Cicilia.

"Heii kamu.. kenapa malah pergi begitu saja.. apa untungnya melihat keramaian seperti itu.." teriak Cicilia.

"Ada apa ini ya mas?" Tanya Galang.

"Itu ada orang di pukuli.. mana di tempat umum begini lagi.. kasian mas.. uda lebam wajahnya tapi masih di pukuli.." jawab salah seorang yang ada di kerumunan.

RUN ON YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang