JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
8 bulan kemudian.
Kehamilan Nala sudah sembilan bulan selama dua hari ini ia mulai merasakan kontraksi. Ia tidak menyangka rasa sakitnya begitu membuatnya tidak bisa apa-apa.
Tanpa sadar ingin rasanya ia meluapkan emosinya kepada orang yang telah membuatnya seperti ini. Siapa lagi kalau bukan suaminya sendiri yang membuatnya harus merasakan sakitnya pembukaan."Kamu enak banget mas, gak harus ngerasain sakit kayak aku.. ini pinggangku rasanya kayak mau patah mas.. Astaghfirullah.. Astaghfirullah.." gumam Nala sontak mengucap saat kontraksi di mulai lagi.
"Iya sayang.. maaf ya.. maafin mas ya.. mas yang salah ya.. sakitnya dimana? Mas pijitin mau?" Tanya Bagas.
"Pijit.. pijit.. memangnya lagi keseleo.. pake di pijit segala.. ini sakit mas sakit.." jawab Nala kesal.
"Ya ALLAH sayang.. jangan bikin mama sakit sayang.. yukkk keluar terus yukk.." gumam Nala.
Bagas kebingungan menghadapi mood istrinya yang berantakan karena merasakan sakitnya kontraksi. Namun ia hanya bisa menerimanya saja karena bagaimana pun dirinya lah yang membuat istrinya seperti ini.
"Mau minum gak? Atau mau makan? Biar ada tenaga?" Tanya Bagas.
"Harusnya tuh mas tawarin, sini biar mas yang gantiin kamu melahirkan.. gitu mas.. bukan malah makan sama minum.. kalau aku boker pas lagi ngeden gimana? Malu mas sama ibu bidan nanti.." jawab Nala.
"Lohh emang bisa sampe keluar gitu?" Tanya Bagas.
"Bisa mas.. malah keseringan banyak ibu-ibu yang mau melahirkan tuh bukan cuma bayi yang keluar tapi juga ya itu.. tapi gapapa kok.. kami mengerti soal itu.." jawab Ibu bidan.
Bagas cukup kaget mendengarnya."Sayang.. kamu harus keluarin bayi ya.. jangan keluarin poop.. oke.." ujar Bagas memberikan semangat kepada istrinya.
"Sabar.. sabar.. sabar Nala.." gumam Nala sambil mengusap dadanya. Ia sudah tidak bisa lagi mengomeli suaminya. Ia sudah tidak ingin membuang-buang tenaga. Apalagi saat ini ia harus menyimpan energinya untuk mengeluarkan bayinya ke dunia.
Gita baru saja kembali dari rumah mengambil keperluan bayi yang tertinggal. Untuk pertama kalinya ia harus menghadapi putrinya yang hendak melahirkan. Hal yang baru baginya karena memang memiliki anak perempuan satu-satunya.
"Ini bajunya uda mama bawa semua.. apa ada lagi yang di butuhkan?" Tanya Gita.
"Udah ma.. gapapa mama disini aja.. kalau emang ada yang di butuhkan biar Bagas aja yang handle.. mama temenin Nala aja ma.." jawab Bagas.
"Kamu mau kemana mas? Mau kabur?" Tanya Nala.
"Engga kok sayang.. mau keluar sebentar aja kok.. ke toilet.." jawab Bagas sambil nyengir.
Padahal nyatanya Bagas ingin menghirup udara agar ia bisa bernafas sejenak setelah sejak tadi terus mendapat omelan dari istrinya. Bagas tidak menyangka Nala akan segalak itu saat hendak melahirkan.
"Apa semua ibu-ibu yang mau melahirkan memang seperti itu ya.. mendadak galak?" Gumam Bagas.
"Kenapa mas? Kena semprot istrinya ya?" Tanya seorang pria yang baru saja keluar dari ruangan lain.
"Eh.. kok tau mas?" Jawab Bagas.
"Hahahahaha ya tau lah mas.. orang saya juga.." ujarnya sambil meringis.
Bagas melihat pria itu dengan raut wajah iba karena menurut Bagas dia jauh lebih kasihan. Pipinya merah bertanda bekas tangan yang Bagas yakini itu adalah cap tangan dari istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
RomanceSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...