EXTRA PART III END

1.1K 41 4
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Tiga tahun kemudian.

Nala dan Bagas sibuk mencari keberadaan Jean dan Rangga yang sudah seharian tak kunjung pulang ke rumah. Jean meminta izin mengajak adiknya untuk bermain ke rumah temannya. Namun saat Nala dan Bagas mendatangi rumah temannya Jean mereka tak menemukan keduanya. Temannya Jean mengatakan kalau mereka baru saja kembali pulang. Nala pun segera menelfon orang rumah tapi mereka juga tak kunjung sampai di rumah.

"Mas.. kemana mereka mas.. aku takut mas.." ujar Nala panik.

"Sabar sayang.. pasti ketemu, mereka pasti ada di sekitar sini.. gapapa, kamu tenang aja kita pasti akan menemukan mereka.. jangan kawatir ya.." jawab Bagas mencoba untuk menenangkan istrinya.

Nala masih terlihat panik karena kedua anaknya masih belum di temukan. Kejadian yang pernah terjadi beberapa tahun lalu yang menimpa Jean. Tentunya hal itu begitu membekas di fikirannya Nala. Ia takut jika hal itu kembali terjadi kepada putrinya. Di tambah lagi saat ini sudah ada Rangga dan Rangga masih sangat kecil.

Bagas terus mencari-cari bahkan ia juga menanyakan ke beberapa orang yang lewat. Namun mereka mengatakan kalau mereka sama sekali tidak melihat kedua anak tersebut.

Lalu mendadak pandangan Nala tertuju ke arah sebuah warung yang cukup jauh jaraknya dari rumah mereka. Disana ia melihat Rangga yang sedang asyik menyantap ice cream di tangannya. Namun mengapa Rangga hanya sendirian disana. Tidak lama Jean pun keluar dari warung dan duduk bersama dengan Rangga. Mereka menyantap ice cream bersama-sama hal itu membuat Nala merasa begitu lega. Kenyataan bahwa keduanya dalam keadaan baik-baik saja Nala sangat mensyukuri itu.

"Mas mereka disana.." ujar Nala.

"Mana?" Tanya Bagas. Lalu raut wajah Nala seketika berubah saat mendapati seseorang baru saja keluar dari warung dan Nala sangat mengenali orang itu. Tanpa fikir panjang Nala segera berjalan menuju ke arah warung. Bagas hanya mengikuti laju jalan istrinya. Awalnya ia kaget mengapa raut wajah istrinya seketika berubah. Lalu saat melihat sosok yang berada disana ia pun akhirnya paham.

"Kak Jean.. itu mama.." ujar Rangga dengan bibir yang belepotan oleh ice cream.

Jean pun menoleh ke arah arah yang di tunjuk oleh adiknya dan benar saja ibunya sedang berjalan menuju ke arah mereka. Jean pun menelan ludah kasar pasti ibunya akan memarahinya karena tak kunjung pulang ke rumah.

"Kalian kemana saja.. mama cariin dari tadi, kenapa belum juga pulang ke rumah.. kalian mau buat mama kawatir?" Tanya Nala sambil mengusap wajah keduanya.

"Maafin Jean ma.. tadinya mau langsung pulang ke rumah kok ma.. trus Rangga minta dibeliin ice cream.. gak sengaja Rangga lepas dari tangannya Jean.. hampir aja keserempet mobil.. untung aja ada oom Andi yang nolongin ma.." jawab Jean mencoba untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Nala melirik ke arah Andi yang terlihat menunjukkan raut wajah tidak enak hati. Andi merasa bersalah karena sudah lancang menemui Jean bahkan mengajaknya membeli ice cream. Seharusnya ia hanya sekedar menolong Rangga dan langsung mengabaikan mereka . Andi berfikir pasti Nala akan marah padanya karena masih menunjukkan diri di hadapannya Jean.

"Maaf.. saya tidak bermaksud.."

"Terima kasih ya pak Andi.. terima kasih karena sudah menolong anak saya.. kalau pak Andi tidak melakukannya mungkin anak saya sudah terluka.." ujar Nala memotong perkataannya Andi yang belum selesai menjelaskan keadaannya. Andi tentu cukup kaget mendengar perkataannya Nala namun hal yang wajar jika Nala mengucapkan terima kasih karena ia sudah menolong putranya.

"Iya mbak Nala sama-sama.. saya tidak bermaksud untuk sengaja menemui Jean mbak.. kebetulan saya lewat sini tadi.." jawab Andi.

"Gapapa pak Andi.. saya memakluminya lagi pula saya juga tidak punya hak untuk melarang pak Andi menemui siapa pun termasuk Jean.." ujar Nala.

RUN ON YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang