JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Setelah menjalani operasi akhirnya Nala sadar dari tidurnya. Ketika ia membuka mata yang terlihat seluruh keluarganya. Mereka terlihat harap-harap cemas bahkan ibunya meneteskan air mata.
"Ini kenapa kalian pada ngerubungin kayak semut sih.." tanya Nala bingung.
"Alhamdulillah ya ALLAH.." ujar semua orang mengucap syukur karena putri dan adik mereka dalam keadaan baik-baik saja dan tidak mengalami amnesia alias hilang ingatan.
Nala menatap bingung ke arah seluruh keluarganya yang baginya terlalu berlebihan. Padahal ia hanya terluka biasa dan tidak perlu di besar-besarkan.
"Kalian lebay banget sih.. aku tuh belum mati ya.. jadi jangan berlebihan gitu deh.. mama juga kenapa pake nangis-nangisan segala.. putri mama ini masih sehat ma.. masih bisa jalan.. jadi mama gak perlu deh nangis-nangis bombay.." ujar Nala ngedumel.
Bugh!!
Pukulan mendarat ke lengannya Nala. Gita kesal sekaligus merasa bersyukur bahwa putrinya baik-baik saja. Nala yang sudah mulai mengomel seperti itu, sudah menjadi jaminan bahwa putrinya benar-benar dalam keadaan baik-baik saja."Ihhh maaa.. sakit tau, main pukul aja.. putrinya lagi sakit begini pun dipukulin.. udah ah males.. mau tidur lagi aja.." ujar Nala kesal lalu ia menarik selimutnya dan berbalik badan.
Semua orang tertawa melihat tingkah keduanya."Udah yukk kita keluar biarin Nala istirahat.. kalau dia uda ngomel itu artinya seluruh onderdil tubuhnya masih normal.." ujar pak Revan.
Nala menutupi segala kesedihan yang ia rasakan saat ini. Kekawatirannya dan segala ketakutan yang ia rasakan saat tragedi itu terjadi. Ia tidak ingin membuat keluarganya kawatir berlebihan.
"Ma.. pah.. Nala takut.. Nala takut kalau Nala gak bisa liat mama sama papa lagi.. hikssss..." gumam Nala dengan suara serendah mungkin agar papa dan mamanya tidak mendengar suara bahkan tangisannya.
Ingatan tentang tragedi itu masih hangat membekas di ingatannya. Saat dimana hantaman keras membentur kepalanya. Darah mengucur deras membuat kesadarannya berkurang dan jatuh pingsan.
Plaaaaaakkkkk!!!
Suara tamparan keras terdengar begitu lantang memenuhi seluruh ruangan. Vanya di tampar oleh papanya yang kesal dan marah karena tindakan yang di lakukan oleh putrinya."Paaaaaa..." gumam Vanya sambil memegang pipinya yang pedih karena tamparan keras.
"Kamu keterlaluan Vanya.. papa tidak pernah mengajarkan kamu melakukan tindakan yang berlebihan seperti ini.. kamu tau apa yang kamu lakukan? Kamu bisa menjadi seorang pembunuh..asal kamu tau itu.." ujar pak Leo yang emosi tidak tertahankan.
"Vanya bukan pembunuh pa.. Vanya hanya melakukan apa yang menurut Vanya benar.. Nala yang duluan nyakitin Vanya.. nyakitin hati Vanya.." jawab Vanya yang masih saja mencoba untuk membela dirinya.
"Tapi tidak melakukan hal yang berlebihan seperti itu juga Vanya.. apa harus dia membayar dengan nyawanya untuk semua rasa sakit yang kamu rasakan? Papa tidak pernah mendidik kamu seperti ini.." ujar Pak Leo lagi.
"Terserah papa mau bilang apa.. lagian dia masih hidup kok.. masih bernafas juga.. udah pa.. Vanya capek, Vanya mau istirahat.." ujar Vanya lalu pergi menuju ke kamarnya.
Pak Leo syok mendengar kabar tentang kelakuan putrinya yang hampir saja menghilangkan nyawa orang lain. Bagaimana tidak reputasinya akan hancur di mata kolega bisnisnya jika mereka mengetahui kalau putrinya adalah seorang pembunuh.
Setelah mendengar kabar itu pak Leo segera menuju ke perusahaan dimana putrinya bekerja. Awalnya Askara tidak mengizinkan Vanya pulang dengan cuma-cuma. Namun pak Leo menjanjikan kalau putrinya akan di proses jika korban memutuskan untuk melapor ke kantor polisi.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUN ON YOU [END]
RomanceSEQUEL II DOSBING GALAK Spesial story about Nala.. Kalian boleh baca dosbing galak dulu, lalu setelahnya pak Abi I love you.. Berawal dari Cinta namun berubah menjadi benci.. Apakah rasa benci itu akan berubah lagi menjadi Cinta? "Gue gak akan pern...