|3.| Confess

494 69 127
                                    

HAI!
Panggil aku "Milo".

Kamu tau cerita ini dari mana?

VOTE & KOMENNYA CANTIKKK!!! 💙

Spam "🥑"

Typo? Tandain.

ENJOY!!!

"Hidup damai itu, saat kamu berteman dengan rasa sakit."

🥑🥑🥑

Karena hari ini Hari Sabtu, jadi Raya bebas bangun jam berapa saja. Semalam Raya agak sulit tidur. Biasa. Ia harus menyediakan telinga untuk mereka yang ingin bercerita. Oleh sebab itu, Raya berencana untuk tidur seharian. Namun sial, niat itu gagal kala sinar mentari menusuk indra pengelihatannya.

"Bangun elah, Ay!!! Kebo banget lo," cibir Gio yang memang sengaja membuka lebar slambu di kamar Raya agar sinar matahari masuk.

"Apa, sih, Yo?! Ganggu tahu nggak!" kesal Raya sambil menarik selimutnya hingga menutup kepala.

"Itu di bawah ada temen lo."

Raya berdecak kesal barang sejenak. Dengan sangat terpaksa, Raya menyingkap selimutnya lalu membuka mata. Gilang sudah pergi dari kamar Raya. Yang ia lihat justru Lilac dan Reinhard.

"Nadia?" tanya Raya pada Lilac.

Lilac menggeleng, membuat Raya lantas mengerutkan kening. "Afta."

"What?! Ngapain dia kesini?"

Sebelum turun ke lantai bawah, Raya menyempatkan diri untuk mandi terlebih dahulu. Begitu masuk ia dikejutkan dengan sosok kuntilanak yang menempel di langit-langit dan rambut gimbal panjang menjuntai sampai ke lantai.

"Lilac temenin aku!!!"

Tak ada sedetik, sosok itu muncul. Lilac duduk di pinggiran bathup. "Kamu takut?" tanyanya pada Raya.

Sembari melucuti pakaiannya, Raya memutar kedua bola mata malas. "Udah tahu nggak usah diperjelas kenapa, sih, Lil?"

Lilac tertawa. Tawa khas mereka yang terdengar nyaring dan membuat bulu kuduk merinding. Ekspresi puas tercetak jelas di wajah Lilac begitu sosok yang membuat Rata takut terbang.

"Sombong amat lu, Lil," cibir Raya saat melihat wajah songong Lilac.

"Aya, kamu harus kuat, ya. Jangan pernah mikir untuk nyerah. Hidup kamu berharga. Banyak yang sayang kamu, Ay."

Raya yang sudah memulai ritual mandinya, menatap heran ke arah Lilac. "Tumben bijak."

Lilac yang semula menatap lekat ke arah Raya, memalingkan muka. Sosok itu mengayunkan kaki mungilnya sambil menatap lurus ke depan. "Sebentar lagi, kalian akan bertemu kembali."

🥑🥑🥑

🥑🥑🥑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RALILAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang