Pengen dapet vote & komen :')
❗JANGAN LUPA FOLLOW❗
•••
"Ketika kamu menghilang dari hadapanku, aku pun akan menghilang dari bumi."
🥑🥑🥑
Teriknya sinar mentari pukul 12.55 ini tak menyulutkan semangat Raya untuk memandangi hamparan laut biru dari jarak dekat. Kaki jenjangnya melangkah kesana kemari tanpa lelah. Dress putihnya melambai seiring terpaan angin di atas pasir putih itu. Senyum Raya tak luntur sejak kakinya menginjak pantai ini.
Berbanding terbalik dengan Dokter Cakra yang telah terduduk lemas di bawah pohon kelapa sejak 5 menit terakhir. Bukan karena menguras tenaga yang membuat Dokter Cakra lemas. Hey! Dia seorang dokter yang sudah pasti olahraga adalah suatu kegiatan wajib untuknya. Jangankan menyisiri pasir pantai, keliling Kota Jakarta yang luas saja ia mampu. Masalahnya, tidak di waktu siang bolong begini!
Manik mata sang dokter menatap lurus ke arah Raya yang tampak penuh ekspresi. Tanpa sadar. kedua sudut bibir laki-laki itu menukik ke atas, membentuk senyum manis yang bak minuman keras bagi kaum hawa. Memabukkan.
Dokter Cakra mengeluarkan ponselnya yang semula terselip di saku celana, lalu membuka ikon kamera dan mengarahkannya pada gadis cantik di depan sana. Tak lupa Dokter Cakra mengaktifkan mode zoom in.
Dokter Cakra menatap hasil potretnya dengan tersenyum puas. "Cantik banget anak Bapak Gilang." Laki-laki itu mendongak, tersenyum pada Raya yang tampak berjalan ke arahnya. "Bismillah, calon istri."
"Huhhh!!! Panas banget!" keluh Raya sambil mengibas-ibaskan tangannya agar menghasilkan angin.
Melihat itu, Dokter Cakra terkekeh. "Tunggu sini, saya beli minum dulu," ucapnya yang dijawab anggukan oleh Raya.
"Tadi Dokter Cakra fotoin kamu, Ay," ucap Lilac.
"Bocor banget, sih, Lil!" sahut Rokky, kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RALILAC
Terror"Ada yang bisa bikin kamu pergi dari aku nggak?" "Ada." "Apa?" "Kalau bola mataku ketemu." *** Ini kisah 'sederhana' antara Raya dan teman tak kasat matanya, Lilac. Si setan gemoy yang selalu ada di setiap momen dalam hidup Raya, meski Lilac sendiri...