FOLLOW DULU HEYYY!!! 🔥🔥
VOTE & KOMEN JUGA DONG, BIAR MAKIN SEMANGAT NULIS 🥺
•••
"Kita memang tak dapat menampik situasi yang selalu berubah, tapi kita bisa beradaptasi sebagaimana mestinya."
🥑🥑🥑
Sepulang sekolah, Raya dan Gio langsung disuruh siap-siap untuk acara nanti malam. Entah apa itu. Rose hanya mengatakan bahwa akan ada kejutan. Para makhluk tak kasat mata di rumah itu pun dibuat bungkam oleh Rose.
Selepas magrib, Raya digiring ke kamar oleh Rose. Pasrah saja saat wajahnya dibumbui make up dan mengenakan pakaian sesuai pilihan Rose.
Dress hitam polos tanpa lengan dengan belahan mencapai paha, tampak sangat pas di tubuh Raya.
"Kenapa gue baru nyadar kalau Raya cantik?" celetukan bernada khas buaya dari mulut Rokky membuat Angel mendengkus keras.
"Gue kalau masih hidup juga nggak kalah cantik. Bahkan lebih cantik dari Raya!" Angel mengibaskan rambutnya hingga mengenai Lee Mark.
"Aduh! Oneng!" pungkas Lee Mark kesal.
Semua yang mendengar umpatan dari bibir mungil itu terperangah.
"Heh, bocil! Siapa yang ngajarin ngumpat begitu?" tanya Rokky dengan mata melotot.
Sosok Lee Mark mengarahkan pandangan pada Lilac yang berdiri di samping Raya. Merasa diperhatikan, Lilac menatap sinis ke arah Lee Mark. "Apa?"
"Ay, udah siap?" Suara Rose mengalihkan atensi penghuni kamar Raya. Gadis itu mengangguk, lalu mengikuti langkah sang mama.
Gilang, Rose, beserta ketiga anaknya---dan beberapa teman tak kasat mata mereka---berangkat menuju sebuah restoran di tengah kota. Baik Raya dan Gio sama-sama penasaran, punya rencana apa, sih, kedua orang tuanya ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
RALILAC
Horror"Ada yang bisa bikin kamu pergi dari aku nggak?" "Ada." "Apa?" "Kalau bola mataku ketemu." *** Ini kisah 'sederhana' antara Raya dan teman tak kasat matanya, Lilac. Si setan gemoy yang selalu ada di setiap momen dalam hidup Raya, meski Lilac sendiri...