|7.| Penglaris?

345 65 130
                                    

🔥FOLLOW DULU BESTIE!!!🔥

VOTE & KOMENNYA JANGAN LUPA!!! 💙

Spam "🥑"

Ramaikan tiap paragraf, bisa yukkk!!!

Typo? Tandain.

•••

"Selalu ada hikmah di setiap kejadian."

🥑🥑🥑

"Isna itu cerewettt ... banget! Dulu waktu study tour SD, tiap tempat dia nanya ke guru 'itu namanya apa?' 'ini namanya apa?' Sampai kalau aku lihat, gurunya capek sendiri jawab pertanyaan Isna. Selain cerewet, dia juga cengeng. Luka dikit, nangis. Apalagi kalau udah sakit, manjanya nggak ketulungan! Untung dia anak tunggal."

"Oh, sama satu lagi! Isna itu ... polos nyerempet bodoh." Raya terbahak-bahak di ujung kalimat.

Dokter Cakra mengacak gemas puncak kepala Raya. Tiga puluh menit mereka membelah jalanan Ibu Kota, Dokter Cakra berhasil memancing keceriwisan Raya sejak 10 menit terakhir.

"Kamu cerewet juga, ya? Nggak capek ngoceh mulu, hm?"

Raya mengerutkan bibirnya. "Tadi Dokter yang nanya-nanya, mancing-mancing aku biar ngomong. Sekarang aku cerita malah dibilang cerewet."

Sang dokter tertawa puas. "Kamu nggak lupa, kan, saya pernah bilang apa, Ay?"

Ya. Tadi Dokter Cakra sudah meminta izin untuk memanggil Raya dengan sebutan 'Aya', dan perempuan itu menyetujuinya.

Raya menatap Dokter Cakra dengan alis bertaut. "Lupa. Banyak yang Dokter bilang."

Di luar dugaan, Dokter Cakra menepikan mobilnya. Pria itu menatap lekat ke arah Raya yang tengah bergeming. Keduanya saling menyelami bola mata tanpa suara. Entah mengapa, Raya merasa sangat familiar dengan tatapan itu.

"Saya suka kamu, Ay."

Lagi-lagi Raya dibuat membeku. Ia hanya sanggup menatap lurus ke arah mata Dokter Cakra. Bibir Raya seakan baru ketumpahan lem perekat.

"Suka aja?" Raya semakin dibuat kaget dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya barusan. "Gue ngomong apa, sih?!"

Mendengar jawaban Raya, Dokter Cakra tertawa. "Terus kamu maunya apa? Cinta?"

'BRAK!'

"AAA!!!"

Raya terlonjak kaget saat sesuatu menghantam keras kaca mobil bagian depan. Sosok berambut panjang gimbal dengan mata melotot dan cara jalan kayang. Raya menyebut makhluk mengerikan itu kuntilanak cowok. Satu makhluk tak kasat mata yang paling Raya takuti.

"Kenapa, Ay?" tanya Dokter Cakra bingung. Setelah teriak tadi, Raya langsung menunduk takut.

"Bi-bisa jalan sekarang, Dok?"

Dokter Cakra menurut. Melihat reaksi Raya, ia paham dengan apa yang baru saja terjadi. Gadis itu pasti melihat sesuatu yang mengerikan di depan sana. Ya. Dokter Cakra memang sudah tahu bahwa Raya indigo.

🥑🥑🥑

Mobil putih milik Dokter Cakra berhenti di depan sebuah restoran seafood. Sang dokter turun terlebih dahulu, lalu membuka pintu di sisi kiri Raya.

"Aduh! Dede mleyot!!!" Lilac memekik heboh kala melihat bagaimana Dokter Cakra memperlakukan Raya layaknya ratu.

Raya menatap heran ke arah Lilac. "Belajar kata-kata mleyot dari mana, Lil?"

RALILAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang