"Vivi, jangan melihat adegan itu. Tolong, itu tidak baik untukmu." Mohon Krisna."Tidak baik untukku? Lalu bagaimana denganmu?" Vivi mati-matian berusaha menahan gairahnya.
"Tidak Vivi, kamu dimana? Aku akan menjemputmu sekarang!"
Vivi sudah diambang batas, ia meletakan handphone di atas meja dengan loud speaker dinyalakan. "Selamat bersenang-senang tunanganku."
"Vivi, jangan tinggalkan handphonemu! Aku akan melacaknya sekarang dan menjemputmu! Vivi!"
Krisna bisa mendengar suara erangan wanita. Tidak, ini bukan suara Vivi, ia harus segera menyelamatkan Vivi sebelum terjerumus lebih dalam.
Dulu di Australia, dia bertemu dengan Almira dari pesta yang diadakan temannya, dan pesta itu berakhir menjadi liar. Krisna akui, itu kali pertamanya dia merasakan surga duniawi tapi dia tidak bisa membiarkan Vivi terjerumus ke hal yang sama.
Krisna masih membutuhkan Vivi dan tidak bisa membiarkan Vivi juga merusak nama baiknya sebagai politikus sekaligus pengusaha. Dia buru-buru ia melacak keberadaan Vivi.
Sayangnya harapan Krisna tidak sesuai, Vivi masih membuka kaki untuk ayahnya.
"Enak?" tanya Reza disela hisapannya.
"Mhm."
"Aku anggap itu enak." Reza tersenyum melihat cairan yang dihisapnya dari tadi tidak berhenti. "Lagi?"
Vivi yang masih orgasme, tidak mampu menjawab.
"Bisa berdiri?"
Vivi menggeleng lemah.
Reza berdiri dan melihat handphone di atas meja lalu tersenyum dan mengacak rambut Vivi. "Anak nakal."
Vivi yang sedikit sadar sekaligus sedikit kesal karena hanya sebentar, bertanya dengan masam. "Dia memutus sambungan teleponnya?"
"Aku yang memutusnya, anak itu pasti berusaha keras melacakmu." Jawab Reza sambil mematikan handphone Vivi.
Vivi yang melihat penampilannya berantakan bahkan bagian bawah tidak mengenakan apapun, merasa malu. "Aku-"
Vivi tercekat begitu melihat karpet di bawah sedikit basah. "Itu-"
Reza duduk di meja, di hadapan Vivi dan mengeluarkan amunisinya. "Kamu selalu bersikap adil, kan?"
Vivi diam membeku. "Tapi aku tidak bisa melakukannya, waktu itu pasti sakit kena gigi bukan?"
"Sekarang sudah tidak sakit lagi." Kata Reza sambil mengangkat dagu Vivi dan mendekatkan amunisinya. "Kamu bisa belajar banyak, aku dengan senang hati akan menahannya."
Vivi menelan saliva lalu memasukan amunisi itu ke dalam mulutnya.
Reza tersenyum dan mengambil handphone di saku celananya. "Good girl, sekarang kamu bisa mempelajari hal ini."
Reza mulai menekan nomor telepon.
"Hallo."
"Krisna."
Vivi tersedak, ia memuntahkan amunisi dan terbatuk-batuk sambil melirik Reza yang masih bersikap tenang.
"Bagaimana dengan permintaan saya waktu itu?" tanya Reza sambil memberi kode ke Vivi untuk terus melanjutkan.
Vivi mau tidak mau melanjutkannya.
"Ayah, sekarang itu tidak penting. Vivi baru saja menghubungiku dan aku akan melacaknya."
Reza membelai rambut Vivi. "Kamu menemukannya? Dia ada dimana?"
"Belum, ini aku sedang panggil teman buat melacaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]
Любовные романыVivi dijodohkan dengan Krisna sejak kecil, seiring berjalannya waktu Krisna mulai menjauh dan tidak bersikap seperti dulu lagi, bahkan Krisna melamar seorang wanita di hari ulang tahunnya. Mengetahui calon menantunya disiksa di rumah istri dan anak...