ENAM PULUH TIGA

4K 325 5
                                    


Selama kekacauan di ruang VVIP yang sudah dibangun khusus untuk ayah Reza. Jonathan membaur dengan para dokter residen.

"Untung saja, ada dokter pengganti secepatnya. Saya bingung kalau tidak ada dokter bambang lagi," salah satu dokter residen pria menghela napas lega. "Dokter juga baru satu hari sudah bisa mengajari kami banyak hal."

Dokter Bambang itu nama dokter bermasalah itu.

"Dokter Bambang tidak pernah mengajari kami, malah menyuruh-nyuruh. Akhirnya kami berinisiatif mencatat semua detail kecil interaksi dokter Bambang dengan pasiennya atau bertanya dokter lain di luar rumah sakit," ujar dokter residen wanita.

Ada lima dokter residen di bawah asuhan Jonathan, siang ini mereka berlima memutuskan makan siang di kantin sekaligus perkenalan.

"Kalian tidak pernah melaporkan dokter itu?" tanya Jonathan sambil menuang banyak sambal di sup buntutnya. Hari ini dia ingin gila-gilaan berkat dokter sialan itu, beban kerjanya naik seratus kali lipat.

Yang membuat dia shock, salah satu pasien yang ditelantarkan dan dua atau tiga hari ke depan akan dilempar ke rumah sakit lain. Pasien ini tidak memiliki keluarga dan hanya mengandalkan asuransi kesehatan pemerintah.

Kepala Jonathan berdenyut sakit. "Saya mau tanya, kenapa dokter Bambang menelantarkan pasien? padahal pasien itu juga dibayar asuransi kesehatan dari pemerintah."

"Setahu kami, sejak dokter Bambang main gila sama wanita, semuanya berubah."

"Maksudnya gimana?" tanya Jonathan tidak mengerti.

"Kebiasaan buruk para pria jika sudah selingkuh, dia pasti membutuhkan banyak uang untuk memamerkan kekayaannya dan dipuji-puji selangit, padahal kita tahu meskipun dokter Bambang penampilannya tidak seperti bintang korea tapi istrinya cantik dan anak-anaknya juga gak ada yang jelek."

"Eh iya, semenjak viral itukan- aku lihat video anak-anaknya juga. Cantik sama ganteng banget sementara selingkuhannya- astaga- wajahnya tidak sesuai dengan usia, dandan menor sama minus akhlak, klop deh." Sahut dokter residen lain.

"Benar, makanya dokter Bambang lebih mengutamakan pasien kaya daripada pasien tidak mampu, kami lihat sendiri bagaimana mereka memberikan banyak hadiah secara loyal terutama jika ada pasien dari Jepang, Korea dan Cina. Wih, sudah lupa sama pasien lainnya."

Jonathan memang pernah mendengar bagaimana loyalnya orang-orang dari ketiga negara ini jika diberikan service terbaik. Rupanya tidak hanya rumah sakit, dokter bedahnya pun juga berubah menjadi penjilat.

"Pokoknya, pria kalau sudah main wanita- pasti lupa segalanya."

Jonathan mulai hati-hati bertanya. "Aku mau tanya, beberapa hari lalu aku dengar rumah sakit ini tidak terlalu ramai bahkan bisa dibilang hampir kolaps tapi kenapa ternyata ramai ya?"

"Ah, dokter. Enggaklah, rumah sakit ini selalu ramai kok, kalaupun sepi pasti kebetulan saja. Memangnya di luar sana ada yang bilang sepi ya?"

"Iya, makanya aku sempat ragu mau datang ke tempat ini tapi begitu melihat saat interview malah ramai pasien, aku jadi berubah pikiran," angguk Jonathan lalu memancing mereka. "Tapi kenapa ya, tiba-tiba ada kabar rumah sakit di luar?"

Para dokter residen juga kebingungan, selama ini mereka hanya keluar-masuk rumah sakit dan tidak mendengar kabar apa pun.

Jonathan mencoba trik lain. "Atau mungkin ada masalah dengan catatan pasien? jika masih dilakukan manual, bisa saja bagian pendaftaran melakukan kesalahan."

Para dokter residen menggeleng bersamaan.

"Tidak mungkin."

"Selama ini mereka juga menggunakan komputer."

Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang