Almira dan Krisna duduk di hadapan seorang dukun. Dukun itu membaca mantra dan melempar sesuatu ke sebuah baskom kayu berukuran sedang yang mengeluarkan asap berwarna merah."Asap ini adalah asap persembahan anak buah saya untuk menyerang mereka. Semakin banyak kalian membayar saya, semakin banyak anak buah saya bekerja dan semakin cepat hasil yang kalian ingin dapatkan."
Almira menowel Krisna.
Dengan cemberut, Krisna memberikan segepok uang sepuluh juta rupiah.
Dukun dengan cepat menyembunyikan uang itu ke bawah kakinya dan mulai merapal mantra dengan keras. "WAS WES WOS WAS WES WOS WAS WES WOS!"
Krisna bertanya ke Almira. "Ini akan berhasil kan?"
Almira mengangguk mantap. "Tentu saja."
Krisna menjadi lega dan ikut menirukan mantra si dukun dengan pelan.
Almira ikut menirukan juga.
Asap itu melayang sampai ke rumah keluarga Vivi.
"Tahu kebodohan manusia nggak?" tanya Alex yang sudah di dalam rumah keluarga Vivi.
Vio tertawa geli. "Serakah, gak bisa dapat lalu main dukun. Menuduh Vivi dukun Reza lalu cerita ke semua orang dan setelah tidak berhasil karena masa lalu Rosalin. Sekarang mereka menyerang melalui dukun."
Kepala pelayan makan dengan tenang di meja makan bersama Alex dan Vio.
Para pelayan yang ketakutan dan sudah diberi instruksi berkumpul di ruang makan. Berdoa di dalam hati.
Vio memiringkan kepalanya. "Mereka mulai menyerang."
Kepala pelayan menuang sebotol wine ke Alex. "Isi tenaga dulu, tuan."
Alex menenggaknya sampai habis. "Terima kasih."
Dok!
Semua orang bisa mendengar suara itu.
Dok!
Dok!
Dok, dok, dok!!!!!
Batu-batu berjatuhan di atas atap.
Alex dan Vio mulai bekerja sama menangkap mereka semua. Sudah lama mereka tidak mengeluarkan tenaga.
Dukun setan lawan anak indigo seperti kami? Hahahaha!
---
"Sebenarnya aku tidak mau percaya soal klenik tapi ini Indonesia dan pasti banyak yang memakai beginian," kata Vivi sambil masuk ke dalam pelukan suaminya.
Alex melarang Vivi dan Reza tidur, takutnya si dukun bisa mengetahui keberadaan mereka di dalam mimpi.
Seluruh keluarga Arka berkumpul dj ruang keluarga, menggelar tikar dan bercengkrama. Aditya dan Agus bermain ps, Hendra dan istrinya tertawa bersama kedua orang tua Agus, Karina memeriksa kambing dan anjing yang tertidur pulas bersama Bagas dan anaknya.
"Sudah ada kabar?" tanya Nina sambil menguap.
"Yang disuruh tidak tidur itu kami, sebaiknya kamu tidur saja," kata Vivi.
Nina menggeleng. "Aku mau nemenin kalian."
Arka memberikan selimut ke Nina. "Pasti ulah calon istri Krisna, dia kan cantik karena ada yang menjilat wajahnya."
"Tahu darimana?" tanya Vivi merinding.
"Vio yang cerita saat di malam amal, dia mual makanya pulang terlebih dahulu. Ya kali ngeliat wajah dijilat-jilat gitu pas mau makan." Kata Nina sambil berbaring di paha Arka.
![](https://img.wattpad.com/cover/300473556-288-k313828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]
Lãng mạnVivi dijodohkan dengan Krisna sejak kecil, seiring berjalannya waktu Krisna mulai menjauh dan tidak bersikap seperti dulu lagi, bahkan Krisna melamar seorang wanita di hari ulang tahunnya. Mengetahui calon menantunya disiksa di rumah istri dan anak...