"Dokter! tolong dokter!" teriak Krisna sambil masuk ke UGD. Dua perawat segera membuka gorden pembatas tempat tidur untuk Almira, salah satu dokter muda segera berlari dan memeriksa kondisinya."Bayinya-" Krisna menjadi cemas.
Setelah memeriksa sebentar kondisi Almira. Dokter segera memindahkan kembali Almira ke tempat tidur khusus.
Krisna menjadi bingung dan menarik tangan dokter. "Dok, istri saya-"
"Istri anda akan segera melahirkan, saya pindahkan ke bagian obgyn. Saya akan menghubungi dokter jaga disana."
Krisna tidak mempercayai pendengarannya. Almira akan melahirkan bayinya secara prematur.
Almira mengerang kesakitan sambil memegang perutnya. "Sakiiiit."
Krisna segera memegang tangan istrinya. "Sabar ya, anak kita akan segera lahir."
Almira menarik napas dan membuangnya di mulut seperti yang diajarkan di kelas ibu hamil.
Sementara di tempat Vivi. Reza yang sudah duduk di dalam mobil mulai bekerja sementara Vivi dan Nina melihat rekaman video yang direkam Putra.
Vivi bertanya ke Reza. "Kamu benci gay?"
"Tidak." Jawab Reza lalu bertanya balik. "Kamu?"
"Aku, tidak." Jawab Vivi. "Tapi orang-orang jadi fokus tentang itu."
"Biarkan saja." Reza menjawab singkat.
"Tapi-" Vivi jadi merasa tidak enak.
Nina angkat bicara. "Terkadang manusia hanya fokus dengan apa yang dia benci, jadi tindakan kalian tidak salah. Ngomong-ngomong, aku fujoshi lho."
Reza melirik tajam Nina. "Jangan ajarkan istriku hal-hal aneh."
Nina berkacak pinggang. "Apa yang aneh? ini masalah kesukaan orang, aku juga tidak mempermasalahkan orang membenci hal yang aku sukai karena aku pun juga sama. Kita tidak bisa memaksakan pendapat orang lain."
Reza kembali sibuk dengan pekerjaannya. Semenjak menikah dengan Vivi, entah kenapa tidak bisa membantah semua ucapan para wanita. Dulu dirinya memilih diam karena tidak mau ambil pusing, sekarang memilih diam karena tidak mau beradu pendapat.
"Dengar ya, Vi. Dunia itu luas banget, jangan berpikiran sempit, perluas pergaulan. Kita pasti tidak suka dengan suatu hal atau seseorang tapi bukan berarti harus mengatakannya secara gamblang. Jika yang kamu tidak sukai itu dibarengi dengan saran yang membangun itu tidak masalah."
"Contohnya?" tanya Vivi tidak mengerti.
Nina melirik Reza lalu menjelaskan ke Vivi. "Yang kita bahas sekarang, anggap saja aku munafik deh. Aku ini suka ngeliat hal itu di film atau anime tapi aku juga tidak membenarkan itu di real life, hanya saja kita tidak bisa memaksakan kehendak orang meskipun bagi kita itu baik. Misal, kamu masih usia 18 tahun sementara suami kamu 39 tahun. Sudah berapa perbedaan usia kalian?"
Telinga Reza berdiri tegak.
Vivi menjawab. "Sekitar 21 tahun."
"Nah, di masyarakat zaman sekarang apakah itu bermoral? kamu baru lahir aja dia berusia 21 tahun, sudah punya anak dua meski bukan anak kandungnya sendiri. Kalian yang menjalankan, kalian yang mencintai, orang luar menghujat kalian."
Vivi dan Reza saling menatap.
"Ya gak apa, kita dengarkan perkataan orang lain tapi, jangan sampai kamu mengikuti perkataan orang lain yang sebenarnya berdasarkan kebencian dia. Kita kembali ke masalah tadi, elu gak suka gay, oke. Tapi jangan sampai kalimat kamu menyakiti hati mereka. Orang bagaimana mau berubah dan mendengar kalau yang dilontarkan hanya ejekan dan cacian? Kita sendiri juga tidak tahu masalah mereka di masa lalu."
Vivi mengangguk mengerti.
"Manusia yang mencaci orang lain, tidak akan mau mengerti kondisi dan masa lalu orang lain. Begi mereka, mereka itu hebat. Tidak ada yang bisa menandingi mereka."
Vivi tersenyum simpul. "Ya, aku sudah mengerti sekarang. Terima kasih sudah menjelaskan."
Nina menghela napas. "Aku hanya sebal saja sama salah satu perkataan netizen dan kelakuan ayah Reza. Manusia benar-benar tidak bisa ditebak. Aku tadi juga sempat lihat di akun blabla. Video party sex Krisna tersebar, menurut kalian siapa yang menyebarkannya?"
"Erika." Reza dan Vivi menjawab bersamaan. Tidak mungkin bukan dia, karena hanya orang dekat saja yang tahu hubungan menjijikan itu.
"Kata Yumi, dia sudah menjadi simpanan om-om dan hidup nyaman. Ada yang ingin kalian lakukan?" tanya Nina.
"Apakah om-om itu yang membeli semua hotel keluarga Hutama?" tanya Vivi.
"Sepertinya begitu," jawab Nina.
Vivi tersenyum. "Aku punya ide."
-----
Dua hari kemudian.
BRAK!
"DIREKTUR!"
"Apa lagi?"
"CEPAT KELUAR! DI LUAR- DI LUAR-"
"Ada apa di luar?"
"Di luar tiba-tiba ada orang pajak datang, katanya mau mengambil server hotel dan juga catatan laporan keuangan!"
"Apa?!"
Direktur berlari keluar dan melihat para petugas pajak sudah mengambil berbagai macam laporan dan juga server.
"Apa-apaan ini? apakah kalian punya surat bertugas? Tunjukan padaku!" teriak direktur.
"Kami mendapat laporan ada pelanggaran terkait manajemen dan penggelapan pajak." Salah satu staff pajak menyerahkan surat tugas.
"Siapa? siapa yang berani melapor? saya baru-baru ini membayar hutang hotel ini, kenapa bisa ada-" kedua tangan sang direktur gemetar begitu melihat point pelanggaran yang dilaporkan.
"Jika tidak terbukti melanggar, kami akan mengembalikan semua laporan dan server. Tapi begitu ada pelanggaran, kami akan memberlakukan denda untuk hotel ini." Ancam salah satu staff pajak.
Tubuh direktur merosot ke lantai, manajer di belakangnya panik.
"Aaaaaaaaaa!!!" teriak frustasi direktur.
Sementara Erika sedang mengantri makanan bersama salah satu teman barunya.
Seorang anak memakai seragam SMA tiba-tiba menyerang Erika. "PELACUR!"
Erika yang rambutnya dijambak dari belakang, hampir terjatuh dan memegang kuat temannya. "Haduh!"
"Kamu, berani mengganggu hubungan orang tua ku! menjadi pelacur ayah ku!" teriak anak itu.
Erika berusaha mempertahankan rambutnya. "Kamu bicara apa sih, aku gak paham!"
"Bicara apa? dasar pelacur murahan! kamu tidak tahu kalau aku melihat kamu sedang pesta di kolam renang bersama ayah ku?!"
Erika tidak tahu, masalah kolam renang dia hanya ingat kali pertama para om-om menggilir dirinya.
"KAMU TIDAK HANYA TIDUR DENGAN AYAH KU TAPI JUGA AYAH TEMAN KU! DASAR PELACUR MURAHAN!" jerit anak sma itu dengan histeris sambil tetap menarik rambut Erika.
Erika menjadi tidak tahan lagi, dia berusaha melepaskan diri dan kabur.
Orang-orang disekitar sudah merekam semua kejadian itu dan mengunggahnya ke media sosial.
HEBOH! ERIKA HUTAMA MENJADI SIMPANAN OM-OM!
Padahal netizen mengingat Erika sebagai publik figure yang ramah dan polos, tapi kenapa malah berakhir seperti ini? apakah karena hutang-hutang keluarga Hutama sehingga dia memilih jual diri? atau memang ini sifat asli si Erika? tidak ada yang tahu.
Yang pasti, sekarang nama Erika Hutama sudah jelek di publik. Erika sang pelacur, Erika simpanan om-om dan Erika pengganggu rumah tangga orang.
Video Erika diperkosa dan pasrah menikmatinya pun tersebar luas.
"Sepertinya ini memang sifat aslinya. Kakak dan adik sama-sama punya masa lalu menjijikan."
Netizen lain berpendapat sama, tidak ada yang mau membela wanita perusak rumah tangga orang dengan alasan apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]
RomansaVivi dijodohkan dengan Krisna sejak kecil, seiring berjalannya waktu Krisna mulai menjauh dan tidak bersikap seperti dulu lagi, bahkan Krisna melamar seorang wanita di hari ulang tahunnya. Mengetahui calon menantunya disiksa di rumah istri dan anak...