TUJUH PULUH LIMA

4K 349 12
                                    


"Senang?" tanya Vivi sambil memeluk suaminya dari belakang tanpa memakai pakaian sehelai pun.

Reza yang sedang menonton video di TV flat-nya tersenyum.

"Waktu itu aku tidak bisa memberikan hadiah kejutan karena butuh dana besar dan pengalaman banyak. Sekarang, akhirnya aku bisa memberikan kejutan," ucap Vivi sambil membelai dada suaminya yang bidang dan mencium pipi.

"Kamu tidak merasa sayang?"

"Tidak," tegas Vivi. "Bisnis keluarga Hutama hanya terdiri dari hotel, saat merger aku sudah memisahkan bisnis milik keluarga ibu ku."

"Apakah kamu sudah mendengar ceritanya?"

Tangan Vivi yang rakus dan memainkan puting Reza, terhenti.

"Jadi, kamu sudah tahu?"

"Itu hanya masa lalu."

"Ibu ku dulu terlalu fokus dengan impian dan cita-cita cintanya sehingga melupakan detail yang ditinggalkan kakek, kamu pasti sudah membacanya di perpustakaan."

"Kamu sengaja membuat ku membacanya?" tanya Vivi tidak mengerti. Dulu dirinya tidak terlalu tertarik dengan sejarah keluarga Hutama dan Aditama tapi setelah mengetahui identitas sebenarnya, mau tak mau Vivianne harus mempelajarinya.

"Hanya mitos keluarga yang kebetulan." Reza tertawa muram. "Cinta yang tidak terbalas sampai kapan pun, karena sesama gender. Harus aku akui, dulu aku sempat jatuh cinta dengan ayah mu."

Vivi jadi cemburu kepada ayah kandungnya. "Untung saja ayah ku normal."

"Dan untung saja kamu terlahir perempuan, aku jadi sadar bahwa rasa cinta ku kepada Chandra hanya posesif seperti ibu ku."

Vivi tidak mau membahasnya lebih lanjut, dia menarik Reza hingga berbaring di tempat tidur sementara dirinya duduk di atas perut.

Berciuman dengan santai, tanpa nafsu dan terburu-buru.

-------

Sementara di Pesta Erika yang tadinya terlihat bahagia menjadi kacau, Erika menghancurkan meja, kue ulang tahun dan barang-barang yang bisa dilihatnya.

Netizen yang melihat siaran langsung, tidak bisa berkata-kata. Ingin mencaci tapi yang dicaci sedang berduka, ingin menghibur ternyata kelakuannya seperti itu. Lebih aman hanya menonton saja supaya tidak diputus pihak Erika.

Putra dan Choky yang hadir mewakili Vivi dan Reza akhirnya mengerti kenapa kedua atasannya memilih berperang di dalam kamar, konsentrasi membuat anak daripada hadir di pesta ulang tahun anak toxic.

Choky menguap lebar sementara Putra bermain game untuk mengusir kebosanan.

Keluarga dari pihak Rosalin, satu persatu pergi dengan perasaan malu.

"AKU PUTRI SATU-SATUNYA KELUARGA ADITAMA! KELUARGA HUTAMA BANGKRUT! KENAPA DISERAHKAN KEPADAKU?! AAARRGGHHH!" jeritnya sambil melempar piring dan gelas. Entah berapa banyak barang yang sudah dihancurkan Erika.

Untung saja Putra sudah menyuruh para pelayan bersiap-siap dan menghitung kerugian barang.

Teman-teman Erika hanya menonton, tidak berani mengganggu, tamu lain pun juga tidak berani mendekati Erika. Takut dicakar.

Sementara Krisna di ibukota yang mendengar kabar itu dari Almira menjadi terkejut. "Erika bukan anak ayah ku?"

Almira mengejek Krisna. "Ya, jelas saja. Ayah kamu sangat tampan dan berwibawa, bagaimana bisa punya anak belingsatan seperti Erika."

"Kamu-"

"Apa? kamu mau apa?" tantang Almira. Sekarang dia sudah tidak takut dengan semua tindakan dan ancaman Krisna. Yang dipertahankan Almira hanyalah status ayah di Krisna, selebihnya dia sudah menyerah.

Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang