Krisna berusaha memohon-mohon di depan pintu kamar vip Almira untuk melihat anaknya. Dia duduk bersimpuh dan menundukan kepalanya di lantai sementara ayah Almira marah dan menginjak punggung Krisna."Putri ku hampir mati berkat kamu, pantas saja ibu kamu mati duluan. Dia sudah tidak kuat melihat betapa bejatnya dua anak. Oh, aku lupa kalau ibu kamu sama bejatnya!"
Krisna tidak membantah, dia tetap menundukan kepala sampai ayah Almira puas.
"Kamu dan ibu mu juga penipu! bisa-bisanya mengaku sebagai anak dari Reza Aditama!"
"Om, saya tidak tahu. Saya tidak terlibat masalah ini, lagi pula om sendiri juga yang gencar ingin mendekati saya dan ibu. Kenapa om malah berubah?"
"Kamu malah menyalahkan saya?!" ayah Almira semakin kencang berteriak menyiksa Krisna. "Kamu mau ambil anak kamu? ambil! kami tidak sudi merawatnya!"
"Tapi kami baru menikah, om. Anak kami membutuhkan ibu."
Ayah Almira tertawa sinis. "Seingat saya, kamu dulu menyiksa mantan tunangan kamu melalui ibu. Kamu menutup mata semua tindakan ibu kamu, untung saja Almira masih punya kami. Mau kamu hidupi apa anak kami?"
Krisna menegakan tubuhnya. "Ayah, aku akan berusaha sebaik mungkin menjaga istri dan anak kami."
"Tidak bisa! Almira akan kujodohkan dengan pengusaha lain, untung saja mau menerima putri saya. Tapi dia tidak mau menerima anak kalian, jadi ambil saja!" Ayah Almira masuk ke dalam kamar.
Tak lama kakak Almira mengajak Krisna ke ruang inkubator. "Anak kalian prematur jadi harus masuk inkubator."
Mereka berdua berhenti di satu inkubator, hanya tempat ini yang sudah di isi.
Krisna menatap kagum si bayi yang tertidur lelap lalu menelitinya dengan seksama. "Kakak- ini-"
"Kamu benar, bayi ini bule. Sepertinya adikku salah mengenali pria saat pesta malam itu." Angguk kakak Almira tanpa merasa bersalah. "Keluarga kami tidak mungkin merawatnya karena dia aib, jika kamu mau merawatnya- kami tidak masalah, tapi jika kamu tidak ingin merawatnya- kami akan menyerahkannya ke panti asuhan."
Krisna menjadi bingung. Selama ini dia ingin keluarga kecil, keluarga utuh yang tidak pernah didapatkannya.
Krisna ingin menjadi ayah yang baik untuk anaknya nanti, tapi tidak disangka anak yang selalu dinantikan di dalam perut malah bukan anak kandungnya.
Krisna menangis, menyesali perbuatannya di masa lalu.
Kakak Almira menatap jijik Krisna dan meninggalkannya.
"Seandainya aku tidak selingkuh dari Vivi, seandainya aku tidak menuruti perkataan ibu, seandainya aku tidak membantah ayah-" ucap Krisna yang selalu mengulanginya seperti kaset rusak.
Seandainya- seandainya-
Sekarang Krisna mulai mengerti perasaan Reza.
---
PLAK!
"Kamu berani menampar Erika di depan umum?!"
"Kenapa? dia mengadu ke ayah? Hahahaha- memang pelacur!"
PLAK!
"Aku tidak pernah mendidik kamu menjadi anak kasar dan sekarang kelakuanmu seperti bukan anak saya!"
"Apa? ayah lebih memilih dia daripada ibu?"
"Setidaknya, dia lebih menurut."
"Hahahaha, ayah! setiap pelacur yang membutuhkan uang ayah pasti selalu menurut ke ayah, mereka tidak mungkin seperti ibu yang punya prinsip!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]
RomanceVivi dijodohkan dengan Krisna sejak kecil, seiring berjalannya waktu Krisna mulai menjauh dan tidak bersikap seperti dulu lagi, bahkan Krisna melamar seorang wanita di hari ulang tahunnya. Mengetahui calon menantunya disiksa di rumah istri dan anak...