DELAPAN BELAS

4.7K 301 8
                                    


Choky dan Putra menatap mobil depan dengan jantung berdebar dan pikiran tidak karuan sementara di suasana di dalam mobil depan semakin memanas.

Setelah memberikan ciuman panas itu, Reza berusaha mengatur napasnya, sudah lama ia tidak merasakannya.

'Mau coba latihan?'

'Eh?'

'Bukankah kamu ingin menyenangkan dia? kamu bisa latihan ciuman denganku.'

'Tapi-'

'Aku tidak akan jatuh cinta padamu, anggap saja ini balas budi karena selama ini kamu membantuku.'

'Beda!'

'Bedanya dimana?'

'Kita sama-sama pria! itu beda dengan perempuan, kamu tahukan?'

'Tiďak! aku tidak tahu! karena aku tidak pernah jatuh cinta, bagiku semua sama saja. Kalau wanita menuntut kesetaraan gender, kenapa pria tidak bisa?'

'Reza Aditama! Pikiranmu benar-benar kacau! Jangan pernah mengatakan itu di depan umum!'

Reza tertawa kecil melihat wajah merah Vivi sama seperti wajah merah ayah kandung Vivi saat ia jahili.

Reza mengusap lembut bibir Vivi menggunakan ibu jarinya. "Saya jadi teringat ayahmu ketika wajahnya memerah, sama seperti kamu."

Vivi masih terpana. "Kenapa-"

"Mhm?"

"Ci... ci..."

"Kamu ingin dicium lagi?"

Vivi menutup bibirnya dengan dua tangan lalu menggeleng cepat.

Reza jadi tersinggung. "Apakah ciumannya kurang enak?"

Vivi bingung harus menjawab apa. Enak? enak darimananya? kalau makan pizza dan minum bersoda baru enak, lha ini ciuman apa bisa dikatakan enak?

Reza tersenyum kecil melihat kebingungan di wajah Vivi. "Krisna belum pernah menciummu?"

Vivi mencoba menggali ingatannya lalu menggeleng. Ia belum pernah dicium tunangannya tapi sering melihatnya berciuman dengan wanita lain entah itu di TV ataupun media sosial.

Reza melihat wajah Vivi berubah menjadi sedih. "Kamu masih mencintainya?"

Vivi mengangguk.

"Mhm, bukankah ciuman pertama anak perempuan tidak pernah dilupakan?"

"Ya?"

"Lupakan." Reza mengambil handphone lalu tersenyum. "Kita pulang sekarang."

Vivi hendak turun dari pangkuan Reza tapi pinggangnya dirangkul erat.

"Mau kemana?"

"Masih ada kursi." Vivi melirik bagian kursi yang kosong.

"Pakaianmu basah, bisa mengotori kulit kursi mobil. Lebih baik seperti ini," kata Reza setelah itu berbicara di telepon.

Entah kenapa Vivi merasa dibodohi, hanya saja ini kepala keluarga Aditama.

____

"Bu?" tanya Erika yang melihat ibunya sudah membanting handphone di lantai dengan emosi.

"Ayahmu itu sudah berani selingkuh dengan wanita lain!" teriak ibu Krisna.

"Bukankah itu hal biasa? yang pentingkan ibu sudah punya kakak dan aku?" Erika berusaha menenangkan ibunya.

Almira juga ikut menenangkan. "Semua orang tahu Krisna pewaris utama dan anak kepala keluarga, tidak perlu khawatir."

Ibu Krisna menggigit bibir bawahnya dengan cemas. "Bagaimana kalau wanita itu hamil dan anaknya dijadikan pewaris?"

Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang