SEPULUH

4.9K 276 3
                                    

Ibu Krisna selalu memaksa anaknya masuk ke dunia politik, karena tempat itu memiliki banyak keuntungan. Pertimbangan lainnya, ibu Krisna berharap supaya Reza bisa melihat putra satu-satunya itu.

Meskipun semua orang tahu Krisna putra satu-satunya Reza, hanya suaminya yang tidak akan pernah mengakui, melihat batang hidung anaknya saja tidak mau apalagi anak keduanya.

Ibu Krisna memutar otaknya sehingga menemukan jalan, Krisna harus masuk dunia politik seperti dirinya, dengan begitu nama Krisna sebagai pewaris satu-satunya dikenal luas, apalagi berdiri berdampingan dengan Almira yang keluarganya terkenal di ibukota.

Dulu ibu Krisna merasa ada harapan ketika kepala pelayan rumah utama membawa pulang Vivi dan mengatakan kalau Reza ingin menjodohkannya dengan Krisna. Ibu mana yang tidak senang begitu putra kesayangan mendapat perhatian ayah kandungnya? tapi hal itu tidak berlangsung lama, setelah ia mengetahui kalau Vivi hanya seorang anak yatim piatu, kedua orang tuanya hanya meninggalkan sedikit warisan.

Karena tidak berani protes ke Reza, akhirnya ibu Krisna memperlakukan Vivi dengan kejam. Ia berusaha mencuci otaknya supaya menurut. Ibu Krisna juga membiarkan Krisna berbuat baik ke Vivi supaya semua perbuatan jahatnya tidak ketahuan.

Dan sekarang Vivi memberontak?

"Sebaiknya kita harus mengeluarkan anak itu, aku juga merasa tidak nyaman dengan kehadirannya," kata Almira.

Vivi memang sudah lama tinggal disini, tapi Almira akan segera menikah dan melahirkan anak Krisna. Anak itu tidak pantas berada disini, ia hanya akan menjadi pengganggu. Krisna menjadikannya istri kedua? benar. Tapi itu masih lama, menunggu Vivi lulus kuliah sesuai permintaan kepala keluarga.

"Seandainya putraku bisa memantapkan posisinya maka aku bisa mengusir anak yatim piatu itu," Ibu Krisna menggertakan giginya.

"Bu, apa ayah marah karena Almira akan menjadi istri pertama kakak? bukannya Vivi diharapkan ayah menjadi calon menantunya?"

Almira menatap sengit Erika.

"Tidak akan! Almira membuat keuntungan untuk keluarga Aditama jadi ayahmu tidak akan marah, beda dengan anak yatim piatu itu. Aku sakit melihat pengeluaran keluarga ini untuknya."

Erika meletakan kepalanya ke bahu ibu Krisna. "Itu berarti Vivi pasti mengadu ke ayahkan?"

"Aku coba bicara ke ayahmu. Anak itu benar-benar membawa kerugian buat kita."

Almira tersenyum mendengarnya.

___

Setelah menyelesaikan kelasnya, Vivi pergi ke hotel dengan diantar setengah paksa oleh Nina.

"Hanya ada sopirku. Yuk, aku antar."

"Tapi rumahmu jauh kalau harus ke hotel."

"Gak apa, kan kita naik mobil. Yang nyetir juga bukan aku."

Akhirnya Vivi mengalah.

Di ruang front office, Vivi memeriksa semua pendapatan dan pengeluaran hotel. Ia bahkan memeriksa occupancy hotel secara harian. Ia tidak ingin kelolosan sedikit pun.

"Non."

Vivi melirik secangkir susu cokelat dan satu piring penuh sosis.

"Sisa makan malam tadi."

"Ada tamu grup yang datang?"

"Iya. Rame tadi."

Vivi tersenyum puas lalu menyesap susu cokelatnya.

"Non."

"Mhm?"

"Kalau semua berjalan lancar, nona pergi dari sini?"

Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang