Krisna diberikan kesempatan Reza berdiri dan menjelaskan semua rencana yang dibuat untuk manajemen di hadapan para investor dan manajer operasional.Krisna pasrah dan berdiri menjelaskan, jelas semua rencananya menjadi boomerang dan mempermalukan diri sendiri.
"Loyal terhadap para pejabat? maksud kamu, memberikan pelayanan gratis untuk mereka?" tanya salah satu investor muda yang tadi menawari uang ke Krisna. "Kamu sadar apa yang sudah kamu lakukan?"
"Bisa dibilang itu semacam endorse sehingga bisa meningkatkan reputasi hotel kita."
"Apakah kamu pikir para pejabat itu artis?" tanya investor lainnya.
"Saya bisa menyakinkan kalian bahwa para pejabat itu memiliki reputasi bagus."
"Sayangnya kami menolak."
"Apa?"
"Tuan Aditama, sebagai kepala keluarga. Apakah anda tidak mendidik putra satu-satunya sejak kecil tentang manajemen?" tanya investor lain ke Reza.
Rosalin bergidik ngeri dengan pertanyaan itu sementara Almira mengerutkan kening. Apa yang salah dengan semua rencana itu? Seharusnya kalian bangga! mereka bisa memberikan jalan untuk semua bisnis kalian.
"Jadi, kamu ingin kami semua menjilat para pejabat itu?" tanya salah satu manajer operasional. "Tuan, apakah anda tidak menceritakan sesuatu ke putra anda?"
Reza menjawab dengan memegang mic. "Saya tidak memberitahu, harusnya jika dia fokus pada bisnis. Dia akan tahu sendiri."
Krisna menatap tidak mengerti ayahnya.
Vivi yang berdiri di samping Reza, menjelaskan ke Krisna. "Waktu itu ada salah satu anak pejabat yang datang bersama wanita lain, menginap di salah satu villa kami selama seminggu. Saat check out, anak pejabat itu tidak mau membayar penuh dan meminta diskon, padahal dia sudah menikmati pelayanan mewah termasuk wine seharga dua puluh juta sepanjang malam. Dia hanya minta membayar satu wine."
Krisna menoleh ke Almira.
Almira berdiri dan berteriak. "BOHONG! tidak semua pejabat melakukan hal itu!"
Vivi menoleh ke Reza. "Apakah aku berbohong?"
Reza menjawab singkat. "Tidak."
"Kata suamiku, aku tidak berbohong. Jika kamu ingin bukti, aku bisa menunjukan semuanya kepadamu." Jawab Vivi dengan nada puas.
Almira tidak bisa berkata-kata.
Vivi berkata lagi. "Aku tahu, tidak semua pejabat seperti itu tapi aku juga tahu kalau tidak semua pengusaha itu bersih. Seperti yang kalian lakukan sekarang ini."
Krisna kebingungan. Jadi semua rencana yang aku lakukan ini sampah?
Rosalin memberanikan diri untuk membela Krisna dengan nada lirih. "Suamiku, apakah kamu tidak kasihan dengan putramu? hanya demi wanita muda, kamu rela menyerang istri dan anak-anak kamu lalu mempermalukannya di depan umum?"
Semua orang menatap Vivi. Benar, Vivi hanya perempuan muda berusia belasan tahun. Berhasil menggaet kepala keluarga untuk menyerang anak dan istri, itu sudah keterlaluan.
Salah satu investor berdehem. "Benar, moral harus diutamakan."
Putra segera membagikan selebaran perjanjian.
Semua orang kecuali Almira dan Rosalin membaca, kelima bodyguard yang berdiri menjaga mereka berdua diberikan selebaran oleh Choky.
"Tanda tangan," perintah Choky.
Mereka berlima tanda tangan tanpa berkomentar apapun, setidaknya uang lima juta untuk menjaga satu rahasia kecil sangat berarti bagi mereka.
Para investor mulai tertarik dan segera tanda tangan, mereka percaya dengan Reza. Kalau tidak, buat apa bertahun-tahun kerja sama. Reza selalu menepati janji dan memberikan keuntungan untuk mereka. Bahkan meskipun banyak usaha mulai goyah, Reza mampu berdiri dan membuat iri para investor lainnya. Tentu saja para investor yang bekerja sama dengan Reza, pamer dengan bangga.
Memang pantas disebut salah satu pilar bisnis hospitality di Indonesia.
Para manajer operasional malah sebaliknya, mereka diberikan pilihan keluar dari pekerjaan atau tetap menjaga rahasia seumur hidup. Jika bocor, denda menanti. Mereka segera tanda tangan tanpa berpikir dua kali.
Gila saja keluar di saat lagi hidup susah begini, sebagian besar bidang pariwisata memang masih lesu tapi group Aditama, salah satu group yang bisa berdiri kokoh dan tidak mengurangi gaji manajer, dengan pertimbangan inovatif, mereka hanya diwajibkan bisa mempertahankan 30% pendapatan hotel dari pendapatan tahun lalu dan mampu menyeimbangkan pengeluaran-pendapatan sehingga hotel tidak rugi banyak, selain itu mereka diizinkan membawa pulang sisa lauk atau sayur setiap hari. Menghemat pengeluaran rumah di saat salah satu keluarga di rumahkan.
Setelah Putra dan Choky mengumpulkan tanda tangan, mereka menyerahkannya ke Reza.
Reza mengamati dengan cermat nama-nama yang sudah ditanda tangani lalu menyerahkan kembali ke Putra yang berdiri di sampingnya.
Vivi mengintip di belakang Reza dengan ekspresi penasaran. "Apa itu?"
"Nanti kamu tahu sendiri, tetap di belakangku," ucap Reza.
Vivi mengangguk patuh.
Semua orang menunggu penuh harap, Krisna yang berdiri di seberang dengan diawasi dua body guard pribadi Reza, menatap penuh cemas. Apa yang akan ayah lakukan?
Almira dan Rosalin kebingungan, salah satu tangan mereka diborgol bersama dengan masing-masing bodyguard.
Almira melihat tangannya. "APA-APAAN INI?!"
Rosalin ikut panik.
Tidak lama lampu ballrom mati. Reza menarik tangan Vivi yang berdiri di belakang untuk melingkari pinggangnya. "Jangan jauh-jauh."
Vivi memeluk pinggang sang suami. "Mhm."
Choky memegang bahu Putra.
Putra berusaha melepas tangan Choky. "Hei!"
"Duh, aku gak mau kamu hilang!"
"Ish!" Putra berusaha menghalau tangan Choky.
"Ah!"
Choky dan Putra berhenti, mereka saling menatap dalam gelap.
Choky menjadi panik. "Anu- aku masih normal, maaf- tapi aku tidak bermaksud-"
"Ah- lebih cepat!"
Putra terbelalak ngeri mendengar suara pria sesat lalu melihat satu-satunya cahaya yang muncul di layar proyektor.
Gambar seorang wanita duduk di atas pangkuan seorang pria, membelakangi kamera.
Napas semua orang hampir terhenti begitu melihat wajah pria itu.
Vivi mengerutkan kening begitu melihat adegan menjijikan itu. "Kamu punya video lain?"
"Ya," jawab Reza. Tidak ada kesedihan di matanya.
Vivi menarik Reza hingga sampai ke batas aman di tempat gelap, punggung Vivi menyentuh background panggung yang tidak kena cahaya layar.
Choky dan Putra diam-diam menutupi kegiatan atasannya dengan tubuh mereka sendiri.
Mereka berdua berciuman dengan intens, bercampur dengan suara erangan dan teriakan Rosalin dan ayah kandung Reza.
Para investor dan manajer operasional tidak bisa berkomentar, mereka melihat adegan-adegan perselingkuhan kepala keluarga sebelumnya dengan menantu.
Krisna terbelalak ngeri, melihat adegan tidak senonoh antara kakek dan ibunya.
Reza yang memakai mantel panjang, menarik kaki kanan Vivi untuk melilit pinggangnya.
Tangan Vivi melilit leher Reza lalu mengerang pelan saat mereka sudah menyatu.
Choky dan Putra berdoa di dalam hati supaya bisa berpikiran jernih, bayangkan di depan disuguhi adegan porno sementara di belakang disuguhi live action.
Reza mulai bergerak cepat, Vivi yang salah satu kakinya melemas, bersandar ke Reza. Mereka mengerang tanpa malu karena tahu suara mereka kalah dengan video porno Rosalin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]
RomanceVivi dijodohkan dengan Krisna sejak kecil, seiring berjalannya waktu Krisna mulai menjauh dan tidak bersikap seperti dulu lagi, bahkan Krisna melamar seorang wanita di hari ulang tahunnya. Mengetahui calon menantunya disiksa di rumah istri dan anak...