Putra yang hendak mendekati mereka berdua, melihat si bos menggendong nona Vivi dalam keadaan basah kuyup setelah menutup payung, sontak Putra membuka pintu belakang mobil yang disopiri Choky.Nona Vivi yang tadinya memberontak kecil menjadi diam setelah dibisiki sesuatu oleh atasannya.
Reza masuk ke dalam mobil dengan hati-hati. Setelah itu, Choky menjalankan mobil, meninggalkan putra yang masih memegang payung atasannya dengan bengong.
Aku benar-benar ditinggalkan sendiri?
Sementara di dalam mobil, Choky tidak berani mengintip bagian belakang, ia juga menjalankan mobilnya dengan pelan.
Vivi menanamkan kepalanya di leher Reza tanpa malu. Pada awalnya ia memberontak karena malu digendong, setelah diancam 'aku akan membawamu pulang ke rumah kalau masih berontak' ia menjadi tenang.
Reza membelai bagian atas kepala Vivi. "Ceritakan."
Choky langsung paham maksud bosnya, ia cerita dari awal sampai bosnya melihat Vivi keluar dari rumah dengan berjalan kaki.
"Wanita itu benar-benar nekat!" decak Reza.
"Saya rasa, beliau terpengaruh calon menantu dan keluarganya. Ah, maksud saya..." Choky tergagap begitu menyadari kesalahannya.
Reza mengambil handphone di saku jas dengan satu tangan sementara tangan lainnya masih membelai Vivi yang duduk di pangkuannya.
Vivi masih berusaha menahan rasa sakitnya.
'Hallo.'
Tubuh Vivi menegang begitu mendengar suara yang keluar dari handphone.
Reza tanpa sadar mencium puncak kepala Vivi.
Vivi yang tersadar karena bersikap tidak sopan apalagi pakaiannya basah, ia mendorong Reza untuk menjauh, sayangnya ia kalah kuat dari Reza yang sudah menahannya dari awal menggunakan satu tangan.
"Dimana Vivi?" Reza melirik Vivi yang tiba-tiba terdiam mendengar pertanyaan calon ayah mertuanya.
'Sekian lama kamu tidak menghubungiku, sekarang menanyakan anak yatim piatu itu?'
Reza menaikan salah satu alisnya. "Bukannya kamu juga yatim piatu?"
Tidak ada jawaban dari seberang telepon.
Reza menyalakan loud speaker di handphonenya supaya bisa didengar Vivi.
'Aku dan dia berbeda, setidaknya aku masih memiliki keluarga.'
Reza tertawa. "Menguntungkan mana keluargamu dengan keluarga anak itu?"
'Apa maksudmu?'
"Apa kamu sudah lupa atau pura-pura lupa?"
Hening.
Vivi mengerutkan kening dan memiringkan kepalanya dengan tidak mengerti. Keuntungan apa yang dimaksud?
'Jadi, dia ingin balas budi?'
"Tidak perlu balas budi, meperlakukannya dengan baik itu sudah cukup."
'Selama ini aku sudah memperlakukannya dengan baik.'
"Dimana Vivi?" Reza mengulang pertanyaannya.
'Tadi dia datang bersama anak buahmu dan pergi keluar bersamanya. Mau kencan mungkin.'
Choky menggenggam erat setir mobil, berusaha menahan amarah begitu mendengar jawaban ngawur istri bosnya.
Reza berbisik di telinga Vivi lalu menyerahkan handphonenya. "Pegang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Off Course, I can't get you! But, I Can Get Your Dad! : Sweet Girl Version [END]
RomanceVivi dijodohkan dengan Krisna sejak kecil, seiring berjalannya waktu Krisna mulai menjauh dan tidak bersikap seperti dulu lagi, bahkan Krisna melamar seorang wanita di hari ulang tahunnya. Mengetahui calon menantunya disiksa di rumah istri dan anak...