48. One Night In Dubai

34.5K 2.3K 256
                                    

follow ig Selatan sama Matcha yuk!

@s_atan69
@matcharubyca
@alfinaaadama_

sambil dengerin lagu di atas cocok tuu!

||||

Sudah tiga hari Matcha di Dubai dan kegiatannya memang cukup padat. Rasanya badan Matcha lelah, tetapi malam ini dia harus ikut Pras yang mengajaknya untuk bertemu dengan pacar lelaki itu.

Pras memang sudah memiliki pasangan, hubungan asmaranya sudah berjalan selama tujuh tahun.

"Lo gak ada niat buat nikahin dia?" tanya Matcha tiba-tiba.

Pras memiringkan bibirnya, dia seperti tengah berpikir sebelum menjawab pertanyaan Matcha. Baru kali ini adiknya bertanya-tanya seperti itu.

"Kamu dulu nikah duluan, baru aku nyusul."

Matcha mendelikkan mata. Dia kan sudah menikah meski gagal, apa Pras lupa?

"Gue gak mau nikah lagi, kapok."

Pras menatap Matcha sekilas, adiknya itu menampilkan wajah masam.

"Adinata kayaknya serius sama kamu. Dia pria dewasa dan sudah matang, kamu gak tertarik?"

Kini giliran Matcha yang diam membisu. Adinata memang sangat dewasa dan memperlakukan Matcha seperti ratu. Beberapa kali juga Adinata menyinggung soal pernikahan untuk memberikan kode kepada Matcha, tetapi Matcha selalu pura-pura tidak peka.

"Gue lagi males mulai hubungan baru." Hanya itu yang diucapkan oleh Matcha.

Dengan pernikahannya yang gagal dan kandungannya yang gugur juga omongan-omongan orang lain yang mengatakan bahwa Matcha tidak becus mengurus sesuatu, jadinya Matcha ragu untuk memulai sesuatu yang baru. Dia takut gagal lagi, dia takut mengecewakan Adinata yang sangat baik kepadanya.

Dan juga Matcha tidak mau bersama yang baru disaat pikiran juga hatinya masih menetap di yang lama, itu akan tambah menyakitkan untuk Adinata. Lebih baik seperti ini, Matcha sendiri tanpa terikat hubungan dengan siapapun.

Mobil berhenti lima belas menit kemudian, mata Matcha menatap nama tempat yang mereka kunjungi dengan kening mengernyit. Matcha's South Club, namanya membuat Matcha dejavu.

"Beneran ketemuan di sini?" tanya Matcha ketika mereka keluar dari mobil.

"Iya, Irish ketemuan sama koleganya di sini soalnya. Kamu kalau gak mau bisa tunggu di restauran seberang," jawab Pras sembari mengedikan dagunya ke arah seberang.

Sekali lagi, Matcha menatap nama yang tertera besar di atas bangunan klub malam itu. Dia sudah lama tidak ke klub malam, sesekali boleh lah kalau dia bersenang-senang di sana.

"Gue mau. Ayo kita masuk."

Keduanya pun mulai memasuki klub malam tersebut yang menurut Matcha sangat mewah dan terlihat berkelas. Mata Matcha sampai terpaku.

"Itu Irish!" Pras berseru saat menemukan keberadaan sang kekasih yang tengah duduk di sofa sembari bermain ponsel.

Dengan segera Pras menggandeng lengan adiknya, dia membuat Matcha tersadar dan mengikuti langkah kaki Pras.

"Baby," panggil Pras dengan nada penuh kasih sayang.

Matcha hanya bisa diam dan tidak bersuara ketika melihat pasangan itu berpelukan dan mengecup satu sama lain. Lagi-lagi momen ini mengingatkannya dengan kenangan dulu, di kost sempit bersama Selatan. Mereka selalu berpelukan dan mengecup satu sama lain sampai berakhir naked.

Tanpa sadar Matcha mengelus perutnya yang rata dari luar pakaian formal yang ia gunakan. Matcha rindu calon anaknya, dia rindu perut buncitnya.

"Matcha, long time no see you!" seru Irish.

TOXIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang